Jumat 13 Desember 2024

Santri Pesantren Cipasung Tasikmalaya Kembali di Swab Test

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Pondok Pesantren Cipasung Kabupaten Tasikmalaya, Jabar bakal melakukan pemeriksaan swab tahap kedua terhadap ratusan santri dan dewan guru. Termasuk pemeriksaan swab terhadap sesepuh atau pimpinan pondok pesantren yakni KH. Abun Bunyamin Ruhiat, Jumat (2/10/2020).

Langkah tersebut, menyusul ditemukanya puluhan santri termasuk beberapa dewan guru, terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab tahap pertama yang dilakukan pada hari Senin (28/8/2020) lalu.

“Ya besok Jumat (2/10/2020) sekitar jam 09.00, kami dari relawan Covid-19 Pesantren Cipasung beserta Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya, akan melakukan pemeriksaan swab tahap kedua, terhadap 200 orang santri termasuk pak kyai sesepuh pesantren,” Kata Humas Relawan Covid 19 Pesantren Cipasung Deny Arif Rahman, Kamis (1/10/2020).

Menurut Deny, pemeriksaan swab tahap pertama dilakukan terhadap 148 santri dan hasilnya tercatat ada 86 santri serta empat orang anggota keluarga besar pesantren yang pernah kontak erat dengan santri, terkonfirmasi Covid-19.

 

Lebih lanjut Deny menyebutkan, untuk memastikan perkembangan pandemi di lingkungan pesantren, pihaknya bersama tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 termasuk di dalamnya tim Satgas Dinas Kesehatan, tim medis RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya dan Sigesit 119, akan memeriksa swab kepada masyarakat yang berada di sekitar komplek pesantren seiring dengan upaya tim gugus tugas Covid-19 kabupaten, melakukan upaya tracing/tracking.

BACA JUGA: Pimpinan Pesantren Cipasung Ingin Emil Pilih Uu

“Sampai saat ini pihak pesantren terus berikhtiar menangani permasalahan pandemi Covid-19. Salah satu langkah yang telah dan akan kami lakukan adalah swab test secara bertahap, termasuk penanganan santri secara intensif,” katanya.

Terkait santri yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, Deny menyebutkan, satu orang santri sudah diisolasi di RSUD SMC per hari Kamis ini, karena mengalami diare. Sementara untuk santri lainnya yang tanpa gejala, diisolasi mandiri di kamar kamar khusus yang telah disiapkan pesantren dengan protokol kesehatan yang sangat ketat dan terjamin.

“Selain santri, empat anggota keluarga pesantren juga telah diisolasi. Tiga di RSUD SMC dan satu orang isolasi mandiri di rumahnya. Ia merupakan dewan pembina pesantren,” kata Deny.

Dia pun memohon do’a dari semua pihak, termasuk orang tua/wali santri di seluruh pulau di nusantara, agar pandemi Covid-19 khususnya di Pesantren Cipasung, segera berakhir.

(Farhan) 

Berita Terbaru

spot_img