GARUT,FOKUSJabar.id: Untuk menyejehaterakan para petani, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jabar melakukan inovasi pangsa pasar dengan menggandeng salah satu perusahaan besar yang membutuhkan bahan baku cabai dan Tebon Jagung.
Pemegang kontrak perusahaan nasional, Anton Heryanto D mengatakan, dia menjadi pemegang kontrak tunggal mewakili Pemkab Garut yang belum memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bidang pertanian dan perdagangan.
Baca Juga: Elektabilitas Partai Demokrat Bertengger di 4 Besar
“Ya, Saya pemegang kontrak tunggal dari perusahaan besar yang membutuhkan cabai dan Tebon Jagung,” kata Anton di Aula Kecamatan Karangpawitan, Kamis (1/10/2020).
Menurut dia, perusahaan membutuhkan kedua bahan baku tersebut dalam partai besar. Karenanya, Pemkab Garut mengimbau para petani kompak menanam kedua komoditas tersebut.
“Perusahaan membutuhkan 80 ton cabai merah dan 40 ton Tebon Jagung per hari,” kata Anton kepada FOKUSJabar.id.
Dia berharap, inovasi tersebut menjadi salah satu solusi bagi petani yang saat ini kesulitan memasarkan hasil pertaniannya karena pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang grafik penyebarannya terus meningkat.
Tak hanya itu, Pemkab Garut juga menjalin kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani yang sudah terdaftar akan menanam kedua komoditas tersebut.
“BRI siap membantu mengeluarkan kredit modal bagi para petani yang sudah terdata sebagai rekanan salah satu perusahaan besar ini,” katanya.
Terkait jumlah nominal bantuan kredit yang akan digulirkan BRI, disesuaikan dengan kemampuan para petani masing-masing untuk mengembalikan pinjaman lunak tersebut.
“Pinjaman tersebut dikenakan bunga 6 persen per tahun,” pungkas Anton.
(Andian/Bambang)