JAKARTA,FOKUSJabar.id: Mendikbud RI Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi kepada Frisian Flag Indonesia (FFI) yang telah menginisiasi Gerakan Nusantara (Gernus) Program Edukasi Gizi.
Demikian disampaikan Nadiem dalam Webinar bertajuk ‘Menjadi Orangtua Tanggung di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) bersama 700 guru dan orangtua dari sekolah dasar wilayah Jakarta, Senin (28/9/2020).
Menurut dia, orangtua berperan penting dalam proses pendidikan anak, termasuk penerapan pola hidup bersih dan sehat.
“Hikmah di masa pandemi ini kita diajarkan mengenal paradigma baru pendidikan yang lebih kolaboratif, kreatif dan inovatif. Orangtua adalah sentral di dalam pendidikan anak, dan inilah saatnya orangtua, guru dan siswa berkolaborasi mencoba hal baru, banyak tanya, banyak coba dan banyak karya,” kata Nadiem dalam sambutannya, Senin (28/9/2020).
BACA JUGA: Kemendikbud Rancang Skenario Belajar dari Rumah hingga Akhir Tahun 2020
Sejak diluncurkan tahun 2013, Gernus terus memaksimalkan kontribusinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam hal literasi gizi kepada siswa-siswa sekolah dasar.
BPOM RI
Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha BPOM RI Dewi Prawitasari pun mengapresiasi bahkan memberikan penghargaan atas kerja sama korporasi sebagaimana inisiatif yang disampaikan oleh FFI untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Kesehatan.
Menurut dia, kesadaran untuk menjaga kesehatan adalah sebuah perilaku yang harus ditanamkan kepada anak-anak sejak pendidikan dini. Saat di sekolah, Bapak dan Ibu Guru adalah role model, dan saat anak-anak pulang, maka orangtua menjadi role model ini.
“Pengetahuan dan perilaku yang sadar pangan aman akan membentuk generasi yang sehat dan siap membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan bermartabat,” kata Dewi.
Untuk diketahui, sejak 2013 hingga sekarang, Gernus telah menjangkau 2.5 juta siswa lebih dan 4.886 guru di 4.806 SD di Indonesia dan mengedukasi tentang pola konsumsi pangan sehat serta gaya hidup aktif di lingkungan SD dan membiasakan minum susu setiap hari.
Pakar gizi Kesehatan Masyarakat dan Guru Besar FKM UI Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati menekankan pentingnya sikap dan semangat meningkatkan dan mempraktikkan pengetahuan dalam hal literasi gizi.
“Di tengah krisis kesehatan, tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia, kita harus benar-benar menyiapkan literasi gizi anak-anak kita, di mulai dari sekolah dasar. Dengan kebiasaan baru dan diberlakukan program BDR, literasi gizi tidak hanya menjadi tanggung jawab guru dan siswa tapi juga membutuhkan peran aktif orangtua,” kata dia.
Semangat Gernus untuk melibatkan komunitas sekolah terdiri dari guru-siswa-orangtua sangat positif dan membantu meningkatkan perubahan perilaku terhadap kesadaran gizi dan pola konsumsi pangan sehat dan gaya hidup aktif, baik di sekolah maupun di rumah.
Teknologi
Pakar edukasi digital Prof. Dr Eko Indrajit mengatakan bahwa peran teknologi informasi dan pemanfaatan media digital dapat kita manfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menjawab tantangan geografis Indonesia.
Media digital dapat membantu guru yang tinggal di daerah terpencil untuk memperluas wawasan pengetahuannya. Pelaksanaan BDR harus dilakukan secara baik dan menyenangkan, oleh sebab itu baik guru maupun orangtua harus memahami dan menguasai tips-tips praktis penggunaan teknologi digital sebagai alat ajar di rumah yang efisien, efektif dan kreatif.
Dengan teknologi digital, guru dan orangtua di seluruh pelosok Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapat informasi dan pengetahuan seperti halnya mereka yang tinggal di kota.
“Teknologi digital memberikan kesempatan kepada seluruh bangsa Indonesia untuk maju dan kita harus mampu mengoptimalkan kemajuan teknologi ini untuk pendidikan Indonesia, termasuk pendidikan literasi gizi,” kata Eko.
Menjadi Orangtua Tangguh di era AKB
Corporate Affairs Director PT. Frisian Flag Indonesia Andrew F. Saputro menyampaikan komitmen perusahaan untuk berkontribusi nyata bagi pendidikan gizi di Indonesia. Andrew mengatakan bahwa FFI akan terus mensonsialisasikan pendidikan gizi.
“Gernus ini kendaraan kami dan tahun ini kami sangat senang bisa terlibat program BDR dari Kemendikbud dan mendukung program ‘keamanan pangan’ dari BPOM.
FFI juga terus menerus menjalin kerjasama dengan akademisi dan para ahli untuk menghadirkan program-program yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan gizi anak-anak di sekolah.
“Kami juga menyambut baik dan bersemangat menghadirkan program-program pendidikan gizi yang memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Dengan kerjasama yang baik kami sangat optimistis melihat masa depan bangsa Indonesia. Ayo minum susu setiap hari, dan mari kita terapkan pola konsumsi pangan sehat dan gaya hidup aktif, di rumah, di sekolah, dan di tengah masyarakat,” kata Andrew.
Dia juga mengajak masyarakat lebih sadar untuk mengonsumsi susu secara rutin sebagai bagian dari upaya untuk membantu meningkatkan status gizi dan kesehatan masyarakat Indonesia dan menyebarkan semangat di media sosial melalui tagar #selaluminumsusu.
(Olin)