Rabu 11 Desember 2024

Hobi Naik Gunung Bikin Orang Lupa Diri?

BANJAR,FOKUSJabar.id: Hobi naik gunung memang tidak bisa dianggap enteng, seseorang bisa berhari-hari mempersiapkan diri, perlengkapan hingga peralatan untuk hobi itu. Tak jarang seserang rela meninggalkan aktivitas sehari-hari demi memenuhi hasratnya menyalurkan hobi tersebut, bahkan seseorang rela cuti kerja.

Seperti pengakuan Yosep. Pemuda yang hobi naik gunung ini tergabung dalam komunitas Pendaki Banjar Patroman (Penbap). Dia sering ‘meninggalkan’ kerja demi naik gunung.

Dia rela berjalan puluhan kilometer dengan menggendong tas ransel di punggungnya. Bahkan dirinya tak jarang harus merangsek melewati ilalang di lereng gunung yang akan dinaiki.

“Saya memang sudah jatuh hati dan sangat menikmati hidup saat naik gunung. Nggak perlu alasan untuk naik gunung, cukup menjalani dan menikmatinya,” kata Yosep ditemui di kediamannya, Sabtu (19/9/2020).

NAik Gunung
Rombongan Berswafoto sebelum memulai pendakian (foto IST)

BACA JUGA: Naik Gunung Anak Krakatau Berpotensi Tsunami

Sekitar tahun 2014 Yosep mulai naik gunung dengan niat coba-coba. Meski kegiatan itu memerlukan fisik dan mental yang kuat, justru kegiatan itu mampu menaklukan hatinya hingga Yosep jatuh hati dan menjadikan aktivitas itu sebagai rutinitas.

“Yang berkesan itu saat naik gunung dengan ketinggian 2.958 mdpl dan 3.019 mdpl, seperti Gung Gede dan Gunung Pangrango yang kedua puncaknya dihubungkan oleh punggung gunung serupa sadel pada ketinggian 2.400 mdpl atau dikenal Kandang Badak. Saat itu saya dan rombongan dihadang badai, jarak pandang pun hanya satu meter. Otomatis mental dan fisik drop, nah pada kondisi itulah mental diperlukan, harus tetap rasional dan tenang,” kata Yosep.

Sebetulnya, kata dia, pengalaman naik gunung ini indah untuk dikenang, tetapi lumayan ngeri kalau diulang. Lalu kenapa masih banyak para pendaki yang naik gunung?.

Naik Gunung
Rombongan kembali berswafoto sesampainya di puncak gunung (foto IST)

Karena, menurut dia, setiap pendaki sudah membayangkan indahnya perjalanan saat sudah sampai di puncak. Artinya misi mereka adalah menjajah puncak-puncak gunung. Tetapi jangan konyol juga, harus dipersiapkan segala perlengkapannya demi keselamatan dan kenyamanan saat naik gunung. Selain itu, di beberapa gunung masih ada yang memegang teguh kepecayaan penduduk setempat, itu juga harus dihormati sebagai kearifan local.

“Perlengkapan naik gunung itu perlu diperhatikan, termasuk kekuatan fisik. Maka sebaiknya persiapkan fisik kita sebelum memutusakan pergi mendaki. Olahraga harus dilakukan agar badan lebih mudah beradaptasi dengan medan yang akan dilalui saat mendaki. Informasi gunung yang dituju pun harus kita punya, termasuk prakiraan cuaca, tempat ngecam hingga estimasi pendakian menuju puncak,” kata dia.

  • Perlengkapan pribadi saat mendaki

  1. Sleepingbag (Kantung tidur)

  2. Matras

  3. Jas hujan

  4. Pakaian ganti

  5. Jaket waterproof atau windproof

  6. Sarung tangan

  7. Headlamp

  8. Toolkit dan pisau

  9. Sepatu tracking

  10. Trekking pole

  11. Buff Masker

  12. P3k atau obat-obatan

  • Peralatan kelompok saat mendaki

  1. Tenda double layer

  2. Lampu tenda

  3. Kompor Khusus

  4. Hicook

  5. Nesting

Jika peralatan sudah siap, mental siap dan fisik sudah oke, maka tinggal berdoa dan berangkat menuju lokasi pendakian, selamat menikmati keindahan alam di puncak gunung.

(Budiana/Olin)

Berita Terbaru

spot_img