Jumat 13 Desember 2024

Kelangkaan Pupuk Bersubsidi Mengancam Petani

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Di tengah ancaman kekeringan akibat kemarau, para petani di Kabupaten Tasikmalaya diresahkan kelangkaan pupuk bersubsidi. Kelangkaan pupuk diduga akibat pihak supplyer lambat mendistribusikan ke pihak kelompok tani.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Hidayat Muslim mengatakan, kelangkaan pupuk bersubsidi ini, persoalan yang harus segera ditindaklanjuti oleh dinas terkait agar tidak terjadi polemik di tataran petani Kabupaten Tasikmalaya.

“Terus terang kita menerima banyak masukan dari masyarakat petani di beberapa kecamatan, bahwa saat ini pupuk bersubsidi sudah langka. Kita di Komisi II sudah meminta pihak Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya mengecek ke lapangan,” kata Hidayat, Kamis (17/9/2020).

BACA JUGA: Tekan Covid-19, 5 Ruas Jalan di Kota Bandung Ditutup Mulai Besok

Menurutnya, berdasarkan informasi dari pihak dinas, akar persoalannya berada pada proses penyaluran, dimana, untuk teknis penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani, dilakukan oleh pihak supplier langsung kepada kelompok tani.

“Kami sarankan ke dinas pertanian, untuk segera berkoordinasi dan komunikasi dengan kedua supplier tersebut. jangan sampai gegara pupuk ini menimbulkan polemik di masyarakat, apalagi di Kabupaten Tasikmalaya mau menghadapi masa tanam padi pasca panen,” ujarnya.

Sekretaris Dinas (Sekdis) Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya, drh Idik Abdullah, mengakui adanya kelangkaan pasokan pupuk bersubsidi di beberapa kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, seperti di Kecamatan Kadipaten.

“Pupuk bersubsidi ini diatur pusat, kita hanya mengusulkan. Memang di beberapa kecamatan, stok pupuk bersubsidi ini sudah hampir habis, seperti di Kadipaten,” kata Idik.

Dengan adanya kelangkaan pupuk tersebut terang dia, pihaknya telah mengusulkan ke pemerintah pusat melalui provinsi.

Dia menambahkan, jumlah kebutuhan pupuk bersubsidi seperti pupuk NPK di Kabupaten Tasikmalaya, mencapai 54 ribu dalam satu tahun.

“Kami usulkan kebutuhan pupuk bersubsidi hingga Desember 2020. Untuk penyedia atau suppliernya dari perusahaan pupuk PT Petrokimia Gresik dan PT Kujang,” terang dia.

Para penyuluh pertanianpun lanjut Idik, sudah melaksanakan input data kebutuhan pupuk bersubsidi langsung ke masing-masing kelompok tani.

“Pupuk bersubsidi dari pemerintah ini sangat ditunggu petani, karena harga pupuk ini lebih murah dibanding pupuk nonsubsidi,” ujarnya.

 

(Farhan/Ageng)

Berita Terbaru

spot_img