PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Kapulaga, salah satu jenis tanaman rempah-rempah yang sering digunakan untuk campuran masakan dan jamu. Selain itu, hasil tanaman memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi apalagi ditengah pandemi Covid-19.
Tanaman kapulaga menjadi pilihan warga Pangandaran untuk dibudibayakan ditengah pandemi Covid-19. Salah satunya Aningsih, warga Desa Ciparakan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jabar.
“Menanam kapulaga ini dibutuhkan keuletan dan kesabaran. Dari luas kebun 150 bata, bisa menghasilkan uang hampir Rp8 juta atau setara dengan 200 kg dengan harga sekarang Rp40 ribu per kilogram,” ujar Aningsih saat ditemui dikebunnya, Selasa (15/9/2020).
Aningsih mengatakan, untuk menanam kapulaga sendiri tidak membutuhkan lahan yang luas. Cukup memanfaatkan lahan yang ada dan bisa menggunakan sistem tumpang sari dengan tanaman lainnya.
“Kebun saya pun diselingi pohon albasiah, cengkeh dan kelapa. Jadi kalau kapulaga murah atau tidak panen, masih bisa panen dari tanaman lainnya,” kata dia.
BACA JUGA: Masih Terapkan AKB, Kota Bandung Tak Batasi Wisatawan
Untuk mendapatkan hasil panen yang bagus, Aningsih mengatakan, tanaman rempah jenis ini tidak membutuh perawatan yang ekstra. Cukup dengan memotong rumput liar dan memberi pupuk.
“Mudah tidak mudah sih. Tapi kalau tekun, hasilnya lumayan,” Aningsih menambahkan.
Aningsih berharap, harga rempah-rempah bisa tetap stabil. Dia pun berharap, kaum millenial bisa mulai menanam tanaman rempah-rempah jenis ini.
“Tidak harus bingung cari kerja, apalagi sampai keluar Jawa. Tinggal ada kemauan saja untuk menggali atau memanfaatkan lahan yang kita punya,” kata dia.
(Agus/Ageng)