BANTEN,FOKUSJabar.id: Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo meninggalkan kesan sangat baik sebagai pemimpin di mata para pendekar, jawara dan tokoh ada se Provinsi Banten.
Jenderal yang pernah menjadi Kapolda Banten 2016-2018 itu dikenal sangat perhatian terhadap keberadaan perguran silat di provinsi berjuluk seribu pesantren sejuta santri itu.
Selain berhasil mengungkap kasus-kasus besar, semasa menjabat Kapolda Banten, Kabareskrim Listyo juga sukses merangkul dan mempersatukan seluruh perguruan dalam peragaan besar.
“Lebih dari tiga ribu pendekar silat dan jawara debus unjuk kebolehan jurus dan debus di satu tempat, saat Listyo menjabat Kapolda,” kata Ketum DPP Perguruan Silat Terumbu Banten Yadi Sufiadi belum lama ini.
BACA JUGA: Kabareskrim: Polri Harus dengar Masyarakat
Yadi mengatakan, selain membuat bangga perguruan silat, peragaan besar yang digelar di Alun-alun Serang, Banten November 2017 silam itu juga berhasil mencatatkan Rekor MURI.
Pagelaran yang menghadirkan para pendekar dan jawara yang tergabung dalam Tapak Karuhuni ini digelar atas inisiasi Komjen Listyo saat itu.
Sejumlah paguran yang hadir saat itu, di antaranya Paguron Terumbu, TTKDH Cimande, Bandrong dan Macan Guling.
“Tidak hanya menginisiasi, Listyo melibatkan diri di dalamnya. Saya pikir itu sebagai wujud pendekatan dan komunikasi langsung dalam merangkul paguron-paguron untuk bersama-sama menjaga keamanan Banten,” kata Ketua Paguron TTKDH Cimande TB. Mulyana.
Selama menjadi Kapolda Banten, mantan Kapolres Pati dan Kapolresta Surakarta itu pun dikenal sangat dekat dengan tokoh kasepuhan ada di Banten, termasuk Banten Kidul.
“Bagi kami, Listyo merupakan jenderal tanpa sekat, tanpa ada batas, mau terjun menemui masyarakat tanpa melihat latar belakang. Kami didatangi dan diajak diskusi soal menjaga Banten aman,” kata Irohyadi, Ketua Kesatuan Adat Banten Kidul (Sabaki).
Tidak hanya itu, Sekretaris Wilayah Pemuda Pancasila Provinsi Banten Wahyudi Djahidi pun sangat terkesan dengan sosok Komjen Listyo.
Menurut dia, Listyo adalah sosok yang mau berinteraksi dengan semua lapisan masyarakat.
“Kegiatan kepemudaan selalu dibantunya, terutama yang menyangkut kegiatan sosial, seni dan budaya,” kata Wahyudi.
Perhatiannya yang besar mengundang kasepuhan adat Banten untuk menyematkan Listyo bukan sebatas sebagai Kapolda, tapi juga tokoh budaya yang bisa berdiri di atas semua golongan.
“Bahkan, kami menganggap Listyo sudah menjadi bagian dari masyarakat Banten. Sebagai bentuk penghormatan, kasepuhan adat Banten sempat menawarkan Listyo menjadi pembina paguron-paguron silat se-Banten,” kata Tokoh adat Banten Kidul sekaligus kasepuhan Sabaki Sukanta.
(Olin)
