CIMAHI,FOKUSJabar.id: Dua orang warga Kota Cimahi meninggal dunia dan dimasukkan ke dalam kategori probable Covid-19. Hal itu karena hasil swab test yang dilakukan selama perawatan belum keluar.
Warga tersebut adalah seorang guru SD yang juga bertetangga dengan pasien positif corona yang sudah meninggal dunia sebelumnya. Sementara seorang lagi yakni bayi berusia 11 bulan yang mengalami pneumonia.
Kedua pasien tersebut menjalani perawatan di rumah sakit berbeda. Guru SD yang merupakan warga Cibeureum, dirawat di RS Rotinsulu, Bandung. Sedangkan bayi 11 bulan itu dirawat di RSUD Cibabat.
“Iya ada dua kasus probable di Cimahi. Jadi mereka meninggal saat perawatan tapi menunjukkan gejala klinis, jadi menjalani swab test tapi keburu meninggal,” kata Kadis Kesehatan Kota Cimahi Pratiwi, Senin (7/9/2020).
BACA JUGA: Pegawai Pemkot Bandung Positif Covid-19, Layanan tetap Buka
Pihaknya belum bisa memastikan apakah keduanya meninggal karena virus corona atau penyakit penyerta yang mereka idap.
“Hasil swab test mereka belum keluar. Bisa saja karena penyakit penyerta atau karena Covid 19. Mudah-mudahan secepatnya bisa keluar hasilnya,” kata Pratiwi.
Pratiwi mengatakan, pasien guru SD tersebut memiliki potensi penularan dari tetangganya yang meninggal dunia dan terkonfirmasi positif. Sementara pihaknya melakukan tracing untuk dua keluarga tersebut.
“Kalau yang guru ada potensi penularan dari pasien Covid 19 yang meninggal karena bertetangga. Kalau yang bayi 11 bulan itu masih indikasi, karena kita swab test keluarganya pun mereka bersih. Mudah-mudahan bukan Covid 19,” kata dia.
Pihaknya meminta agar masyarakat Cimahi tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan mengingat kasus Covid 19 mengalami lonjakan drastis selama sepekan terakhir.
“Di Cimahi kasus Covid 19 sepekan terakhir mengalami kenaikan drastis. Apalagi sekarang penularan itu di lingkungan keluarga. Jadi wajib menerapkan protokol kesehatan,” kata dia.
(Asep/Olin)