GARUT,FOKUSJabar.id: Kontes Dangdut Indonesia (KDI) kembali hadir di stasiun televisi swasta nasional (MNCTV), mulai 3 Agustus 2020 pada pukul 19.00 WIB untuk memilih pedangdut berbakat masa depan.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, seleksi KDI 2020 dilakukan melalui audisi online karena pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
Dari 6 ribu peserta audisi, melalui seleksi yang ketat telah tersaring 20 peserta yang akan menunjukan kebolehannya dalam babak kontes KDI 2020.
Baca Juga: 4 Bulan Konsumsi Sabu, Reza Artamevia Menyesal
Mereka adalah, Nando asal Bekasi, Haviz (Dumai), Jojo (Palembang), Risa (Garut), Tanjung (Pontianak), Elsa (Tasikmalaya), Aiman (Bandung), Sarah (Bekasi), Wahid (Sidoarjo), Genia (Bandung), Icha (Tangsel), Cindy (Sulawesi), Wina (Ciamis), Rahman (Bogor), Jelita (Sukabumi), Gita (NTB), Reka Diah Fasha (Garut), Silvi (Pasuruan), Putra (Kediri) dan Laila (Sidoarjo).
Salah satu kontestan asal Kampung Cilimus, Desa Sukarame, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Reka Diah Fasha (21) bertekad menyusul prestasi seniornya, Gitalis Dwi Natarina (Gita KDI).
Hidup ditengah keluarga yang terbilang pas-pasan, tidak membuat patah semangat apalagi putus asa bagi dirinya. Tekad dan kegigihannya yang kuat, Reka kini bisa mengenyam pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung jurusan seni musik.
Tak hanya itu, anak pertama Titin Supriatin-Ujang (Rahmat) saat ini tengah berjuang meraih impiannya menjadi penyanyi dangdut masa depan melalui ajang pencarian bakat KDI 2020.
Reka berharap seluruh masyarakat Jawa Barat, khususnya warga Kabupaten Garut mendukungnya agar bisa bertahan di ajang bergengsi untuk mengharumkan provinsi Jawa Barat.
“Jujur, Aku ikut KDI untuk membantu kedua orangtua keluar dari kesulitan ekonomi yang hanya mengandalkan dari penghasilan sebagai tukang ojek,” kata Reka, Minggu (6/9/2020).
“Aku juga ingin mengharumkan nama provinsi Jawa Barat, khususnya Kabupaten Garut melalui KDI 2020, seperti halnya yang dilakukan Teh Gita,” kata Reka menambahkan.
Berbagai upaya untuk mencari dukungan juga dilakukan orangtuanya. Salah satunya ke Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut (DKKG) dibawah komando Irwan Hendarsyah.
Menurut Ujang, Reka tak pernah minder dan mengeluh memiliki orangtua sebagai tukang ojek. Malah sebaliknya, putrinya penuh semangat untuk terus berprestasi. Baik di bidang menyanyi maupun bidang akademik.
“Berkat perjuangannya, kini dia menimba ilmu di UPI Bandung jurusan seni musik (tingkat 3). Alhamdulillahm sejak SD hingga perguruan tinggi selalu berprestasi dan mendapatkan beasiswa,” kata Ujang.
“Keterabatan ekonomi tidak menurunkan semangat dia. Termasuk di KDI 2020 yang saat ini sudah masuk 10 besar. Mohon doa dan dukungannya dari seluruh masyarakat Jawa Barat,” pungkas Ujang.
(Andian/Bambang)