Jumat 13 Desember 2024

KPA Kota Banjar Buka Layanan Pemeriksaan HIV/AIDS Gratis

BANJAR, FOKUSJabar.id: Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Banjar menyediakan pelayanan pemeriksaan HIV gratis di RSUD Kota Banjar, Jawa Barat.

Pengelola Program KPA Kota Banjar Syahid Burhani mengatakan, pelayanan pemeriksaan dibuka setiap hari. Sehingga masyarakat tidak dibatasi hari untuk melakukan pemeriksaan.

“Tapi untuk mendapatkan pelayanan dari dokter yang menangani, hanya pada hari Rabu saja setiap minggunya,” ujar Syahid pada kegiatan pelatihan Pokja Media KPA Kota Banjar di ruangan rapat dua Sekretariat Daerah Kota Banjar, Kamis (3/9/2020).

Syahid mengatakan, KPA Kota Banjar memiliki anggaran Rp150 juta untuk penanggulangan kasus HIV/AIDS. “Meski pemeriksaaan HIV ini gratis, namun masih banyak masyarakat maupun penderita yang enggan berobat karena takut stigma negatif,” kata dia.

BACA JUGA: Wali Kota Banjar dan Kapolres Pantau Pelaksanaan PTM

Konsultan KPA Provinsi Jawa Barat Tri Irwanda Maulana mengatakan, cara pencegahan penularan HIV/AIDS yang paling aman dengan melakukan serangkaian antisipasi sejak dini. Seperti menggunakan kondom saat hubungan seksual, sirkumsisi pada pria, menghindari penggunaan jarum suntik bekas, menghindari pemakaian jarum suntik secara bergantian, dan melakukan skrining HIV pada kehamilan.

“Juga mau mengikuti pemeriksaan HIV supaya segera ditangani dan diberi obat ARV atau obat HIV untuk menekan virus di tubuh kita,” ujar Tri.

Virus HIV dan AIDS, lanjutnya, berbeda dengan stigma yang beredar di masyarakat. Peran media dalam menyampaikan infornasi terkait HIV dan AIDS pun menjadi sangat penting.

“Orang yang terinfeksi HIV belum tentu terkena penyakit AIDS. Ketika menggunakan obat ARV, bisa menekan virus tersebut dan penderita masih bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. Sedangkan AIDS merupakan penyakit yang disebabkan kerusakan sistem imun tubuh oleh virus HIV. Seseorang memiliki AIDS ketika dia terkena infeksi berbahaya atau ketika jumlah sel CD4 dalam tubuhnya sangat rendah atau dikatakan sudah kronis,” Tri menerangkan.

Sementara Ketua Harian KPA Kota Banjar sekaligus Wakil Wali Kota Banjar Nana Suryana mengatakan, masyarakat jangan sampai mengeluarkan stigma yang bisa membuat penderita AIDS merasa dikucilkan. Begitu pun dengan penderita, jangan sampai merasa dikucilkan ketika ada stigma yang beredar di masyarakat.

“Tren AIDS tidak pernah menurun bahkan stabil pun sangat sulit. Dalam menyikapinya agar tidak terus meningkat, pemerintah maupun masyarakat harus bersama-sama bertanggung jawab dalam mengatasi penanggulangan HIV/AIDS, khususnya di Kota Banjar,” kata Nana.

Berdasarkan informasi yang diterima, anggaran KPA Kota Banjar mengalami kenaikan Rp50 juta dari tahun sebelumnya yang hanya Rp100 juta. Sementara jumlah penderita AIDS di Kota Banjar tercatat sebanyak 331 orang, 128 diantaranya menjalani pengobatan (On ARV) dan sisanya tidak menjalani pengobatan.

(Budiana/Ageng)

Berita Terbaru

spot_img