PRANCIS,FOKUSjabar.co.id: Majalah Prancis, Charlie Hebdo kembali mempublikasikan karikatur Nabi Muhammad yang memicu kemarahan umat Muslim, Rabu (2/8/2020).
Terbitan ulang kartun nabi Muhammad itu, menandai persidangan terduga pembantu penyerangan pada kantor majalah tersebut pada 2015 silam.
“Kami tidak akan pernah pasrah. Kami tidak akan pernah menyerah,” tulis editor, Laurent Sourisseau.
Satu di antara sejumlah karikatur tersebut adalah gambaran Nabi Muhammad mengenakan serban menyerupai bom.
BACA JUGA: 1,4 Juta Pelajar Wuhan Kembali Sekolah
Bagi umat Muslim, penggambaran apapun atas Nabi Muhammad dianggap sebagai penistaan.
“Kebebasan untuk menggambar karikatur dan kebebasan untuk tidak menyukainya (sama-sama) dilindungi, dan tidak ada satupun hal yang membenarkan kekerasan,” kata Dewan Keimanan Muslim Prancis di Twitter.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengatakan, tidak mempunyai kapasitas untuk menghakimi majalah tersebut, dengan menyebut Prancis mempunyai kebebasan berekspresi.
Pada 7 Januari 2015, sebanyak 12 orang termasuk beberapa kartunis terkenal Charlie Hebdo tewas terbunuh dalam penembakan yang dilakukan oleh Said Kouachi dan Cherif Kouachi di gedung kantor majalah itu di Paris.
Kouachi bersaudara serta pelaku penembakan ketiga, yang sudah membunuh lima orang dalam 48 jam sebelum menyerang kantor Charlie Hebdo secara membabi buta, ditembak mati oleh polisi, sementara 14 orang yang membantu mereka baru menjalani sidang saat ini.
Sebelumnya, setelah publikasi karikatur Nabi Muhammad pada 2006, Jihadis daring memperingatkan bahwa majalah itu akan membayar olok-olok yang dilakukannya.
Pada 2007, pengadilan di Prancis menolak tuntutan yang diajukan oleh kelompok Islam bahwa publikasi Charlie Hebdo itu memicu kebencian terhadap umat Muslim.
(Agung/ANT)