BANDUNG,FOKUSJabar.id: Orangtua murid SDN 113 Banjarsari, Kota Bandung, menggelar kegiatan Webinar sebagai salah satu bentuk semangat dalam memajukan Indonesia dalam dunia Pendidikan sekaligus salah satu bentuk kecintaan kepada Tanah Air. Webinar yang mengangkat tema ‘Prestasi Anak’ digelar secara online melalui aplikasi zoom meeting pada Senin (31/8/2020).
Ketua panitia pelaksana Arlinda Rusmartiana mengatakan, webinar ini menghadirkan pakar Teknologi Informasi Jack Febrian Rusdi yang membahas tentang Peluang Prestasi Anak Menginternasional di Era Serba Terhubung. Kegiatan pun diikuti perwakilan pihak sekolah dan orangtua murid SDN 113 Banjarsari.
“Topik Prestasi Anak ini kami nilai sangat cocok untuk diangkat dimasa sekarang. Karena di masa pandemi Covid-19 ini, pembelajaran jarak jauh menjadi solusi agar anak di seluruh dunia khususnya di Indonesia tetap mendapatkan haknya untuk tetap belajar,” ujar Arlinda, Selasa (1/9/2020).
BACA JUGA: Ini Harapan Rektor UPI Bagi Mahasiswa Baru
Orangtua murid dari siswa SDN 113 Banjarsari, Arvand Putra Febrian ini mengatakan, meski ditengah pandemi Covid-19, anak-anak masih tetap mendapatkan haknya untuk tetap belajar dan mendapatkan pendidikan. Pasalnya, pendidikan menjadi hal yang harus tetap berjalan untuk mencetak generasi yang sadar akan pentingnya ilmu pengetahuan.
“Pendidikan tidak boleh berhenti,” Arlinda menegaskan.
Melalui pendidikan, lanjut dia, akan menghapuskan kemiskinan dan berkurangnya pembodohan secara tidak langsung. Orang yang menguasai informasi, akan menguasai dunia. Begitu juga dengan anak yang mendapatkan pendidikan akan mampu membuka kunci dunia.
Pakar Teknologi Informasi Jack Febrian Rusdi mengatakan, masa pandemi Covid-19 memberikan berbagai ragam kondisi di masyarakat. Sebagian pihak menjadikan situasi saat ini sebagai sebuah masalah, sedangkan pihak lain melihatnya sebagai peluang. Masyarakat pun dapat terbawa sampai sisi psikologis sesuai dengan arah pikiran tersebut, baik bagi orangtua maupun anak.
“Tingginya jumlah penduduk dan penetrasi pengguna internet serta smartphone di Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai salah satu pangsa pasar yang banyak dilirik dunia,” kata Jack.
Menurut Jack, Indonesia tidak hanya sebagai target market. Namun Indonesia pun harus ikut berperan aktif untuk bisa mendunia, termasuk mulai dari masa kanak-kanak.
Perkembangan kemampuan yang bisa menjadi potensi ini, lanjut dia, akan terjadi pada berbagai pihak. Termasuk pada orangtua murid TK maupun SD sejak dari kelas satu maupun kelas dua.
“Sebagian orangtua yang awalnya hanya pengguna sosial media, sekarang mendadak menyerempet seperti produser film pendek melalui pembuatan video kolase laporan sekolah anak pada masa PJJ ini,” ujar pria yang menempuh pendidikan dalam bidang IT ini.
Pengembangan potensi yang bisa menjadi prestasi mendunia ini, kata Jack, banyak dilakukan berbagai murid SD di negara ini. Salah satunya melalui pemanfaatan Youtube sebagai sarana kreativitas.
Dari kegiatan yang dihasilkan anak-anak ini, tayangan yang ditampilkan mampu dilihat lebih banyak dibandingkan acara atau live streaming media televisi di Youtube.
“Intinya, teknologi informasi dan pandemi ini, telah saling mendukung agar peluang prestasi menginternasional semakin terbuka. Seperti sebuah mata pisau, positif atau negatif sesuatu hal itu tergantung bagaimana digunakan dan dari sudut pandang mana orang melihat hal tersebut,” ujar dia.
(Ageng)