Selasa 10 Desember 2024

Diduga Keracunan Makanan, 1 Anak di Ciamis Meninggal Dunia

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Empat orang anak asal Desa Gunungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis diduga keracunan setelah mengonsumsi permen jari.

Satu anak meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit dan tiga lainnya dirawat di RSUD Ciamis. Kejadian ini sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Keempat anak itu, yakni Muhamad Rizki (10)  meninggal dunia, sedangkan Muhammad Rifki (7) dan Muhammad Syarif Hidayat (4) adik kandung korban kondisinya membaik.

Kasi Pelayanan RSUD Ciamis Eri Arifah mengatakan bahwa pihaknya menerima tiga pasien anak (satu keluarga), satu di antaranya meninggal dunia dan dua adiknya selamat.

“Pasien datang Sabtu malam kemarin, mereka dalam keadaan diare berat. Keluhannya diare, muntah, pusing. Kami tidak bisa memastikan keracunannya apa, karena perlu penelitian,” kata Eri di RSUD Ciamis, Selasa (1/9/2020).

BACA JUGA: Keracunan Jamur Hutan, Lima Warga Ciamis Masuk Rumah Sakit

Sedangkan dua anak lainnya sedang menjalani perawatan intensif dan sudah membaik.

“Dua anak sudah sehat rencananya hari ini akan pulang,” kata dia.

Terkait penyebab keracunan yang dialami pasien, pihaknya belum bisa memastikan berasal dari permen. Terlebih masih perlu penelusuran makanan lain yang saat itu dikonsumsi pasien.

“Perlu ada kolaborasi baik dengan POM dan pihak lainnya untuk memeriksanya. Tidak bisa langsung menyimpulkan begitu saja. Gejala anak saat datang ke sini mengalami dehidrasi berat,” kata dia.

Untuk diketahui, tiga anak yang diduga keracunan itu adalah putra pasangan Aef Saeful Hidayat dan Ai Yulia. Saat ditemui di ruang perawatan,

Ayah korban Aef Saeful Hidayat menduga bahwa ketiga anaknya keracunan permen jari. Karena bungkusnya yang dijadikan mainan jari dan disusun panjang banyak dikoleksi oleh anaknya.

Kendati begitu, dia memastikan bahwa selama ini makanan yang biasa dikonsumsi keluarganya aman.

“Awalnya itu hari Kamis kemarin, saya pikir hanya muntaber biasa. Saya kasih oralit dan obat, tapi sampai hari Sabtu masih belum sembuh. Langsung dibawa ke rumah sakit. Tapi anak yang pertama tidak tertolong. Alhamdulillah yang dua lagi sekarang sembuh,” kata Aef.

Aef tidak mengetahui anak-anaknya membeli permen di mana. Dia berharap pengawasan makanan di pedagang warung diteliti keamanannya.

“Semoga penjual dan yang memproduksi lebih memerhatikan kesehatan. Jangan sampai ada korban lagi. Mungkin ini cobaan bagi keluarga saya,” kata dia.

(Riza M Irfansyah/Olin)

 

Berita Terbaru

spot_img