CIAMIS,FOKUSJabar.id: Pemerintah dinilai kurang memperhatikan pelayanan masyarakat. Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menyebut Ciamis kekurangan 6 ribu tenaga kerja.
Hal tersbut diungkapkan Herdiat ketika audiensi bersama puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus Ciamis bahas Evaluasi Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis bertempat di ruang Operation Room Sekretariat Daerah Kabupaten Ciamis, Selasa (25/8/2020).
Kelompok Mahasiswa yang hadir tersebut terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciamis, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ciamis, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Ciamis dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ciamis.
Ketua HMI Cabang Ciamis, Hernawan menyampaikan pertanyakan terkait tidak adanya keterlibatan masyarakat, akademisi dan mahasiswa untuk memberikan Saran tentang RPJMD.
“Kita mempertanyakan kepada Bupati Ciamis terkait ketidak diikutsertakannya para akademisi dan mahasiswa terutama civil society dalam pelaksanaan pembahasan RPJMD yang telah dilakukan,” katanya, Rabu (26/8/2020).
BACA JUGA: Masa AKB, Ribuan Istri di Ciamis Gugat Cerai Suami
Selain itu, Hernawan menyoroti kinerja pemerintah dalam aspek pelayanan.
“Jangan sampai bapak Bupati melupakan tentang visi dan misi pada saat kampanye,” ujar Hernawan.
Selain itu, perwakilan dari IMM, Rafi juga menambahkan, hadirnya para mahasiswa untuk mempertanyakan terkait penanganan Pandemi COVID-19.
“Terkait penanganan COVID-19 di Ciamis kita mempertanyakan penanganan apa saja yang telah dilakukan Pemerintah serta pelayanan masyarakat di masa pandemi,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menjawab, terkait penyusunan RPJMD dalam pelaksanaanya sudah melibatkan keikutsertaan mahasiswa dan dan akademisi akan tetapi hanya perwakilan saja.
“Secara teknis ditangani Bappeda dan saya sudah perintahkan untuk melibatkan semua elemen. Tetapi kalau saya dibilang gagal saya tidak terima! Kalau memang saya gagal tunjukan dimana kegagalannya,” tegasnya.
Ihwal pelayanan masyarakat, Pemkab telah melakukan secara optimal dengan mematuhi protokol kesehatan dalam pelaksanaanya.
“Saat ini di Kabupaten Ciamis kekurangan 6000 tenaga kerja pada tahun 2019. Kita hanya mendapat 200 orang tenaga kerja, kalau kurang pelayanan saya pastikan memang masih kurang akan tetapi kita akan berusaha untuk meningkatkan pelayanan di Kabupaten Ciamis Ciamis ini,” jelas Herdiat.
(Riza M Irfansyah/Bambang)