PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Sebanyak tujuh orang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari tujuh orang, tiga orang diantaranya merupakan warga Halmahera Maluku dan empat orang merupakan warga Kabupaten Pangandaran.
Tujuh orang yang terkonfimasi positif Covid-19 merupakan cluster baru pada resepsi pernikahan di Desa/Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
“Ya betul, ada tujuh orang yang dinyatakan positif Covid-19 di acara pernikahan di Cimerak,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pangandaran Yani Achmad Marzuki, Jumat (21/8/2020).
Kata Yani, sebelumnya orang tua dan mempelai pria merupakan warga Halmahera, Maluku, sempat menghadiri acara di Jakarta sebelum datang ke Pangandaran. Awalnya ada satu pasien berinisial S yang merupakan warga Halmahera, Maluku, mendatangi RSUD Pandega Pangandaran dengan keluhan mengalami hipertensi setelah mendapat perawatan di Klinik SO di Cimerak.
“Pasien tersebut kami lakukan swab test dan ternyata hasilnya positif Covid-19,” kata dia.
Dengan ditemukannya pasien positif, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan terhadap kedua mempelai dan keluarga dari pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan dengan seorang perempuan asal Kecamatan Cimerak pada hari Minggu (16/8/2020) kemarin. Pihaknya melakukan swab test terhadap 11 orang yang melakukan kontak erat dengan pengantin pria dan hasilnya enam orang positif Covid-19.
BACA JUGA: Pasien Covid-19 Mengeluh, Ini Jawaban Jubir Covid-19 Pangandaran
“Tadi malam, hasil swab test pengantin wanita baru keluar jadi totalnya ada tujuh orang yang positif Covid-19,” kata Yani.
Selain memeriksa kontak erat di kalangan keluarga, tim pun melakukan swab test terhadap petugas medis di klinik SO. Karena sebelum dibawa ke RSUD Pandega Pangandaran, pasien sempat ditangani di klinik tersebut.
“Alhamdulillah, delapan petugas medis di klinik SO yang sempat menangani pasien itu hasil swab test-nya negatif,” kata Yani.
Atas kejadian tersebut, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pangandaran langsung melakukan penanganan. Pasien yang mengalami gejala diisolasi di RSUD Pandega Pangandaran, dan yang tanpa gejala diwajibkan melakukan isolasi mandiri.
“Tim sudah turun untuk melakukan penelitian epidemiologi dan kami menduga virus dibawa rombongan pengantin pria,” ujar Yani.
Karena acara hajatan melibatkan orang dalam jumlah banyak, pihaknya pun membuka kemungkinan digelar pemeriksaan massal. “Tapi nanti dilihat dulu hasil PE. Apakah perlu dilakukan isolasi satu kampung atau bagaimana, itu tergantung hasil penelitian. Yang jelas kami tangani secara serius,” ujar Yani.
Kemunculan kasus ini, lanjut Yani, bisa membuat masyarakat lebih waspada karena masa pandemi Covid-19 belum berakhir. Masyarakat harus semakin disiplin dengan selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas.
“Semuanya sudah diisolasi di RSUD Pandega saat ini,” kata dia.
(Agus/Ageng)