BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kepala Dinas DPM Desa Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono mengatakan, ada sekitar 110 partisipan Patriot Desa disebar di 10 kabupaten dan 50 desa di Jabar.
Patriot desa ini disebar untuk mempertahankan semua sumber yang ada di desa dan berinteraksi dengan komunitas yang ada di desa.
“Saat ini patriot sudah banyak memberikan kontribusi berupa kerangka besar dalam membantu penanganan Covid-19 di Jawa Barat,” kata Bambang di Bandung, Selasa (18/8/2020).
Intinya patriot desa ini sedang dididik. Pihaknya berharap bisa ada 1.000 patriot desa tahun 2023 nanti. Saat ini sudah ada 270 desa mandiri, angka itu melebihi yang diatur Permen Desa yang hanya 98.
BACA JUGA: Lepas 110 Patriot Desa, Emil Ingin Desa-desa di Jabar Maju
“Strata desa ini ada 6, yakni Maju, Berkembang, Tertinggal dan Sangat Tertinggal. Saat ini di Jabar tidak ada yang sangat tertinggal, atau hanya desa tertinggal sekitar 126 desa. Jadi saat ini didominasi desa yang sudah maju,” kata dia.
Dari 5312 desa di Jabar, sekitar 270 desa sudah bisa mandiri. Dan saat ini sudah tidak ada lagi desa tertinggal di Jabar.
Selain patriot desa, ada juga pendamping lokal yang jumlahnya cukup signifikan, yakni 2408 orang. Ribuan partisipan itu tersebar di 5312 desa untuk membantu mengisi variable-variable indek desa.
“Tahun 2020 mereka akan ditugaskan bersama 330 patriot desa. Mereka akan saling melengkapi di lapangan,” kata Bambang.
Untuk diketahui, Patriot ini memberikan kontribusi dalam penanganan Covid-19. Saat ini desa bergeser statusnya menjadi maju, kenaikan itu dipicu adanya patriot desa yang berperan memetakan semua potensi yang ada di desa.
“Mereka ini berperan menggali potensi dan berkomunikasi dengan yang ada di desa, termasuk dengan aparatur. Kemudian menggali sumber daya yang berkaitan dengan perekonomian serta sosial, termasuk di antaranya melakukan edukasi dan sosialisasi penanganan Covid-19,” kata Bambang.
(Job)