ACEH,FOKUSJabar.id: Aceh terus berupaya mengembangkan cabang olahraga squash sebagai persiapan menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI pada tahun 2024.
“Kami terus berupaya mengembangkan olahraga ini. Apalagi Aceh bersama Sumatera Utara menjadi tuan rumah PON 2024. Sebagai tuan rumah, target kami medali emas,” kata Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Squash Indonesia (PSI) Aceh Husaini.
Husaini menyebut cabang olahraga squash merupakan baru di Aceh. Meski demikian, olahraga ini sudah ada sejak zaman kolonial dan sudah dipertandingkan di PON. Terakhir di PON 2016, sedangkan PON 2021 di Papua tidak dipertandingkan.
Husaini mengatakan, pengembangan olahraga ini dilakukan dengan memperkenalkan kepada masyarakat dengan membentuk pengurus di tingkat kabupaten/kota. Dari 23 kabupaten/kota, sudah terbentuk enam pengurus cabang.
BACA JUGA: Jawa Barat Inisiasi Dorong Squash Dipertandingkan di Popnas dan PON 2021
Selain pengurus cabang, kata Husaini, pihaknya berupaya menghadirkan lapangan-lapangan squash di Aceh. Saat ini, baru ada satu lapangan yakni di Lhokseumawe yang digunakan pekerja asing di perusahaan minyak gas asing.
“Kehadiran lapangan terus kami upayakan, sehingga olahraga ini bisa berkembang. Semakin banyak peminat olahraga ini, maka akan semakin baik persiapan PON 2024,” kata Husaini.
Terkait lapangan, Husaini menyebutkan pihaknya sudah melakukan pendekatan dengan Universitas Syiah Kuala. Perguruan tinggi itu memiliki bangunan bekas Sekolah Guru Olahraga (SGO) yang bisa digunakan lapangan.
“Yang penting ada gedungnya. Kalau bangun gedung, kan butuh anggaran besar. Jadi, kami minta pinjam pakai gedung SGO. Permintaan kami sedang dalam proses. Kami berharap ada respons, sehingga Aceh memiliki lapangan squash,” ujar dia.
Selain dengan universitas, Husaini mengatakan, pihaknya menjajaki kehadiran lapangan dengan kalangan pengusaha olahraga. Namun, upaya itu belum membuahkan hasil karena dinilai belum menguntungkan.
“Kendati begitu, kami terus berupaya menghadirkan lapangan di Aceh, sehingga cabang olahraga ini bisa berkembang dan menjadi andalan bagi Aceh pada PON,” kata Husaini.
Terkait atlet, Pengprov PSI Aceh memiliki dua atlet binaan. Keduanya sudah dikirim ke kejuaraan tingkat nasional seperti Piala Gubernur Jawa Barat.
“Saat ini, kedua atlet berlatih di Jakarta. Selain dua orang tersebut, kami juga berupaya melahirkan atlet-atlet lainnya, termasuk memperjuangkan squash dipertandingkan di pekan olahraga daerah,” ujar dia.
(Ageng/ANT)