BANDUNG,FOKUSJabar.id: Secara umum, Indonesia adalah negara yang sangat luas dan kaya, sehingga mempunyai khazanah budaya dan keragaman adat istiadat dan bahasa serta kesenian tradisional.
Kesenian tradisional terkenal hingga dunia internasional. Ragam seni dan budaya yang ada di daerah tersebut memiliki keunikan tersendiri.
Baca Juga: 9 Pelaku Balap Liar Diamankan Polres Tanjung Balai
- Kesenian Kuda Lumping
Kesenian kuda lumping ini dimainkan oleh orang yang sedang kesurupan sambil menaiki kuda-kudaan dari kayu serta diiringi dengan tabuhan gendang dan terompet.
Kuda Lumping adalah kesenian yang unik, karena dimainkan dengan cara mengundang roh halus sehingga orang yang memainkannya kesurupan.
- Wayang Golek
Kesenian jawa barat berikutnya adalah Wayang Golek yang Mirip dengan kesenian Jaipong dari Jawa Barat diiringi musik Degung dan lengkap dengan sindennya. Wayang golek merupakan pementasan sandiwara boneka kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara dan juga pengisi suara. Sutradara ini biasa disebut dengan Dalang.
Umumnya, wayang golek dipentaskan untuk acara hiburan rakyat, pesta pernikahan, atau acara lainnya. Waktu pementasannya juga unik, yaitu pada malam hari (semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 – 21.00 hingga pukul 04.00 pagi.
Cerita yang dibawakan bercerita tentang pergulatan antara kebaikan dan kejahatan. Ceritanya juga banyak diangkat dari budaya Hindu dari India seperti Ramayana atau Perang Baratayudha.
- Angklung
Angklung merupakan sebuah alat kesenian daerah Jawa Barat yang terbuat dari bambu khusus. Kesenian ini ditemukan pada tahun 1938-an oleh seseorang bernama Bapak Daeng Sutigna.
Awalnya, angklung hanya digunakan sebagai kesenian lokal atau tradisional. Namun sekarang, kesenian ini sudah dikenal bahkan sampai ke luar negeri.
- Kesenian Degung
Kesenian Degung merupakan bagian dari adat istiadat Sunda. Biasanya kesenian ini ditampilkan pada acara hajatan masyarakat setempat. Kesenian ini digunakan sebagai musik pengiring atau musik pengantar.
Degung merupakan gabungan dari peralatan musik khas Jawa Barat. Yaitu Gendang, Gong, Kempul, Saron, Bonang, Kecapi, Suling, Rebab, dan sebagainya.
Untuk memainkan Degung, umumnya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan alunan yang khas. Penyanyi ini biasanya merupakan seorang wanita yang disebut Sinden.
- Rampak Gendang
Kesenian Jawa Barat ini merupakan permainan menabuh gendang secara bersama-sama dengan memakai irama tertentu serta menggunakan cara tertentu.
Biasanya, permainan ini dimainkan oleh lebih dari empat orang yang sudah ahli dalam menabuh gendang. Rampak Gendang ini juga sering ditampilkan pada acara pesta atau acara ritual.
- Rengkong
Rengkong merupakan salah satu kesenian Jawa Barat yang sudah ada sejak zaman nenek moyang. Kesenian ini selalu diawariskan dari tahun ke tahun.
Bentuk keseniannya sudah diambil dari tata cara masyarakat Sunda terdahulu ketika menanam padi sampai menuainya.
- Kuda Renggong
Kuda Renggo atau yang sering disebut Kuda Depok merupakan salah satu jenis kesenian helaran yang terdapat di Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Karawang.
Cara pertunjukkannya adalah dengan menghias seekor atau beberapa kuda dengan hiasan warna-warni. Lalu, budak sunat dinaikkan ke atas punggung kuda tersebut.
Budak tersebut dihias seperti seorang raja atau ksatria. Bisa juga meniru pakaian para Dalem Baheula, memakai Bendo, takwa, dan pakai kain serta selop.
- Kecapi Suling
Kesenian Jawa Barat satu ini memadukan suara alunan Suling dengan Kecapi. Iramanya sangat merdu dan biasanya diiringi oleh mamaos (tembang) Sunda. Nyanyian atau lagunya juga dibawakan oleh seorang sinden.
- Sintren
Kata sintren berasal dari dua kata, yaitu “Sinyo” dam “Trennen”. Sinyo mempunyai arti “pemuda” dan Trennen berarti “latihan”. Jadi, Sintren artinya pemuda-pemuda Indramayu yang sedang berlatih kesenian.
Cara memainkannya persis dengan pertunjukkan sulap. Seorang penari perempuan memakai pakaian sehari-hari dimasukkan ke dalam kurungan sebesar kurungan ayam.
Lalu, busana tari dimasukkan ke dalam kurungan tersebut. Dalam beberapa saat, pakaian penaritersebut telah berubah dengan pakaian tari khusus.
- Blantek
Blantek dimainkan oleh sejumlah penari laki-laki dan perempuan dengan dialog-dialog yang lucu. Atraksi-atraksi pemainnya banyak diisi dengan pertunjukkan silat dan lawak.
Seiring berjalannya waktu, kesenian jawa barat ini sudah banyak dipengaruhi oleh Pop dan Dangdut. Masuknya musik ini tidak hanya berupa lagu tetapi juga alat musiknya.
Demikian pula dengan tari Jaipong. Cerita yang sering ditampilkan adalah Prabu Zulkarnaen dan Ngarah Barni.
Alat musik yang sering dipakai adalah Rebana (biang, Katek, dan Kebuk), Kendang, Jihan / Rebab, Kecrek, dan Gong. Ditambah dengan alat musik diatonis seperti gitar melodi, bas, dan keyboard.
- Sisingaan
Kesenian Jawa Barat satu ini memiliki banyak sebutan, seperti Singa Depok, Citot, Kuda Depok, Gotong Singan, dan Odong-odong. Kesenian ini melambangkan perlawanan masyarakat terhadap VOC.
- Kesenian Tarawangsa
Kesenian Jenreng atau Tarawangsa umumnya dipentaskan saat acara syukuran tradisional seperti Ngarosulkeun, Ngaruat, Ngalaksa, Buku Taun, Panenan atau acara syukuran seperti sunatan dan pernikahan.
Perpaduan alat musik Jentreng dan Tarawangsa ini menghasilkan suara yang klasik dan terdengan mistis. Kesenian juga terdapat di beberapa daerah Sunda seperti Tasikmalaya Selatan, Rancakalong (Sumedang), Kanekes (Banten) dan Banjaran.
- Calung
Calung merupakan alat musik purwarupa jenis idiofon yang terbuat dari bambu. Alat ini dikenal dan berkembang di Banyumas dan Sunda.
Cara memainkannya adalah dengan cara memukul bilah atau ruas (tabung bambu) yang telah tersusun menurut tangga nada pentatonik.
- Lengser
Kesenian Lengser biasanya dipentaskan di acara-acara upacara pernikahan adat Sunda atau acara-acara formal untuk menyambut tamu-tamu penting seperti pejabat atau semacamnya.
Kesenian ini memiliki tokoh utama, yaitu Ki Lengser yang memakai baju kampret berwarna hitam serta berdangdan dengan janggut, rambut, dan kumis putih. Biasanya, Ki Lengser ditemani dengan seorang istrim yaitu si Ambu.
- Tutunggulan
Kesenian Jawa barat ini merupakan bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh benturan dari lesung dan alu. Ketika keduanya dibenturkan dibagian-bagian tertentu, maka akan menghasilkan bunyi tung, trok trung, tok dung, atau prek.
Permainan ini biasanya dimainkan oleh beberapa orang wanita dan akan menghasilkan musik semarak, apalagi kalau diiringi kawih-kawih yang dinyanyikan bersama oleh para pemainnya.
- Tari Jaipong
Jaipongan merupakan salah satu Kesenian Jawa Barat yang paling terkenal. Tari Jaipong diiringi dengan alat musik Degung. Jaipongan mengkolaborasikan macam gerakan dengan gerakan tari ketuk tilu, tari ronggeng, dan beberapa gerakan pencak silat.
- Tari Merak
Tari merak merupakan tarian tradisional yang pakaian dan gerakannya terinspirasi dari burung Merak yang selalu melebarkan bulu ekornya ketika sedang ingin enarik perhatian lawan jenisnya.
Tari yang dikenal baik di dalam maupun luar negeri ini dibuat oleh R.Tjetje Somantri dan biasanya dipentaskan oleh 3 orang penari atau lebih.
- Tari Topeng
Tarian khas kesenian Jawa Barat ini berasal dari suku Sunda dan dibawakan oleh sekelompok orang penari pria atau wanita. Dalam menari, mereka memakai topeng khas suku Sunda.
Fungsi tarian ini adalah untuk menyambut tamu-tamu yang ingin datang, juga sebagai pementasan pada acara-acara tertentu. Seperti perkawinan, khitanan, dan sebagainya.
- Tari Ketuk Tilu
Kehadiran tari Ketuk Tilu di masyarakat tidak ada kaitannya dengan adat tertentu atau upacara sakral tertentu namun murni sebagai pertunjukkan hiburan dan pergaulan semata.
Ketuk Tilu merupakan hiburan yang biasanya digelar pada acara pesta perkawinan, acara hiburan penutup kegiatan atau diselenggarakan secara khusus di suatu tempat yang cukup luas.
- Reog
Di daerah Jawa Barat, ada kesenian yang biasanya disebut Reog. Kesenian ini umumnya ditampilkan dengan Bodoran, serta diiringi dengan musik tradisional yang disebut Calung.
Kesenian ini biasanya dimainkan oleh beberapa orang yang mempunyai bakat melawak dan bakan seni. Kesenian ini ditampilkan dengan membawakan sebuah alur cerita lucu.
Namun sayangnya, beberapa kesenian tersebut sudah terancam punah termakan kemajuan jaman dan perkembangan peradaban.
(Bambang Fouristian/Net)