spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Ledakan Lebanon, Presiden Jokowi Ucapkan Belasungkawa

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan belasungkawa atas peristiwa ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) petang waktu setempat.

    “Saya turut berbelasungkawa untuk saudara-saudariku di Lebanon,” kata Presiden Jokowi, dalam cuitan berbahasa Inggris di akun Twitter @jokowi, yang dikutip di Jakarta, Kamis (6/8/2020).

    Presiden mengatakan, peristiwa tersebut tragis dan menyakitkan. Kepala Negara menekankan posisi Indonesia saat ini berdiri bersama Lebanon.

    Baca Juga: 1,1 Ton Daging Celeng Diamankan Petugas Gabungan Bandarlampung

    “Pikiran dan doa kami bersama keluarga dan korban ledakan dahsyat di Beirut,” kata Jokowi.

    Sebelumnya FOKUSJabar.id mengabarkan, Presiden Lebanon, Michel Aoun mengatakan, 2.750 ton amonium nitrat ditimbun selama enam tahun di gudang pelabuhan, lokasi terjadinya ledakan amat masif mengguncang Ibu Kota Beirut, Selasa (4/8/2020) waktu setempat.

    Menurut presiden, penimbunan zat kimia bersifat eksplosif tersebut “tidak dapat diterima”, karena dilakukan secara serampangan tanpa memperhatikan aspek keamanan.

    Amonium nitrat adalah senyawa kimia yang biasa digunakan untuk pupuk dan menjadi campuran zat dalam konstruksi pertambangan.

    Perdana Menteri meminta kabinet pemerintahan menggelar rapat darurat terkait ledakan tersebut, Rabu (5/8/2020). Status darurat selama dua pekan harus segera diumumkan.

    Dalam insiden tersebut, dilaporkan 78 orang tewas dan 4 ribu luka-luka.

    Otoritas setempat menyebut, kemungkinan korban meninggal dunia masih akan terus bertambah seiring dengan proses evakuasi oleh petugas yang mencari korban di bawah reruntuhan bangunan.

    “Apa yang kami saksikan di sini adalah sebuah malapetaka dahsyat. Korban bergelimpangan, kerusakan terjadi di mana-mana,” ujar kepala Palang Merah Lebanon, George Kettani. 

    Perdana Menteri Hassan Diab mengatakan, harus ada pertanggungjawaban terhadap ledakan maut di “gudang yang berbahaya” tersebut.

    “Mereka yang bertanggung jawab akan membayar dengan harga setimpal,” kata Diab.

    Beberapa jam usai ledakan, yang terjadi sekitar pukul 6 petang waktu setempat, api masih menyala di wilayah pelabuhan sehingga terlihat cahaya kemerahan menjelang malam.

    Sebagian korban luka dibawa ke luar Beirut untuk perawatan, karena rumah sakit di kota itu telah penuh oleh sebagian korban lain. Ambulans dari kota-kota sekitar juga dikerahkan untuk membantu evakuasi.

    (Bambang/Ant)

    Berita Terbaru

    spot_img