spot_img
Jumat 29 Maret 2024
spot_img
More

    Ada Insentif bagi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) memastikan relawan uji klinis calon vaksin virus corona (Covid-19) akan mendapatkan insentif. Nilainya, Rp1 juta bagi masing-masing relawan.

    Ketua tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Unpad Kusnandi Rusmil mengatakan, pemberian insentif akan dibagi lima. Yakni pada saat relawan menjalani lima kali pemeriksaan. Sekali datang pemeriksaan, relawan akan mendapat insentif Rp200 ribu.

    “Sekali datang dikasih Rp200 ribu, jadi lima kali datang Rp1 juta selama lima bulan,” ujar Kusnandi di Fakultas Kedokteran Unpad, Jalan Eyckman Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020).

    Menurutnya, insentif tersebut merupakan uang ganti ongkos atau bensin saat melakukan pengecekan. Namun pihaknya berharap relawan yang mendaftar tidak berorientasi pada uang insentif tersebut.

    “Jadi ikut jadi relawan bukan karena kepingin uang, itu tidak bagus. Uji klinis ini kan sukarela sifatnya,” kata dia.

    BACA JUGA: Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Masih Kurang

    Selain uang insentif, relawan pun akan mendapat asuransi kesehatan selama proses pemantauan selama enam bulan usai disuntik vaksin. Relawan bisa memeriksakan kesehatan ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat jika mendapat keluhan usai disuntik.

    “Iya, bisa dokter atau klinik mana saja yang pasti di Bandung. Nanti saya akan tanya-tanya ke dokternya, apakah si subjek tersebut sakit ada kaitannya dengan suntik (vaksin) atau bukan? Saya yang akan tanya-tanya ke dokternya,” ujar Kusnandi.

    Sementara itu, saat ini tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Unpad masih kekurangan 820 orang relawan untuk menjadi subjek uji klinis. Pasalnya hingga kini baru ada 800 orang yang mendaftar dari target sebanyak 1.620 orang.

    “Sudah ada 800 orang yang mendaftar, respon bagus banyak yang mau ikut. Seperti dokter-dokter dan juga pejabat ada yang mau ikut, tapi kita akan cek dulu, bisa atau tidak,” kata dia.

     

    (Yusuf Mugni/Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img