JAKARTA,FOKUSjabar.co.id: Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futires, Arison Tjendra mengatakan, Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan menguat tajam seiring kekhawatiran terhambatnya pemulihan ekonomi Amerika.
Pada pukul 09.33 WIB, rupiah menguat 112 poin atau 0,77 persen menjadi Rp14.498 per dolar Amerika dari sebelumnya Rp14.610 per dolar AS.
Dolar AS terlihat melemah terhadap mata uang pasar berkembang dan mata uang utama dunia pagi ini.
Baca Juga: Kurs Rupiah Diperkirakan Terkoreksi
“Pelemahan karena pasar khawatir dengan pemulihan ekonomi di AS yang bisa terhambat karena terus meningginya kasus penularan virus Corona di AS dan konflik antara Cina yang bisa merembet ke urusan dagang kedua negara,” kata dia.
Potensi dikeluarkannya kebijakan stimulus baru pemerintah AS senilai 1 trilyun dolar AS, juga membantu pelemahan dolar AS.
Ariston memperkirakan mata uang Indonesia berpotensi bergerak menguat di kisaran Rp14.500 per dolar AS hingga Rp14.700 per dolar AS.
Pada Jumat (24/7/2020) lalu, rupiah ditutup melemah 30 poin atau 0,21 persen menjadi Rp14.610 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.580 per dolar AS.
(Bambang/Ant)
