BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan sampai saat ini belum ada informasi dari pihak Arab Saudi terkait pelaksanaan ibadah umrah.
Setelah ditetapkannya pandemi virus corona pada pertengahan Maret 2020 lalu, kerajaan Saudi menutup akses bagi warga negara asing masuk ke negaranya. Termasuk menutup sementara pelaksanaan ibadah umrah.
“Sampai saat ini belum ada informasi resmi dari Saudi tentang penyelenggaraan ibadah umrah 1442 Hijriyah,” kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Arfi Hatim saat dihubungi via telepon, Jumat (24/7/2020).
Meski demikian, lanjut Arfi, pihaknya merasa perlu mempersiapkan diri jika Arab Saudi kembali membuka akses ibadah umrah.
“Kita telah melakukan pembahasan awal untuk mengidentifikasi permasalahan sekaligus rumusan mitigasinya. Serta langkah persiapan seandainya Saudi membuka kembali penyelenggaraan ibadah umrah setelah selesainya musim haji 1441 Hijriyah,” ujar dia.
BACA JUGA: Kemenag Ubah Kurikulum PAI di Madrasah, Ini 8 Poin Penyempurnaannya
Sebelumnya, Kemenag telah melakukan diskusi virtual tentang Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Umrah Tahun 1442 Hijriyah dengan sejumlah perwakilan Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU)/Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Diskusu tersebut membahas potensi permasalahan dan persiapan penyelenggaraan umrah.
Dalam putusannya, jika Saudi kembali membuka akses ibadah umrah, disepakati untuk memprioritaskan keberangkatan jamaah umrah yang tertunda sejak akhir Februari 2020.
Rapat pun membahas kemungkinan penambahan biaya perjalanan ibadah umrah bagi jamaah yang tertunda keberangkatannya. Hal itu karena adanya kenaikan pajak di Arab Saudi, termasuk kebijakan penerapan protokol kesehatan. Baik saat keberangkatan dari tanah air maupun saat di tanah suci.
Arfi meminta PPIU mulai menyusun rencana keberangkatan jamaah umrah tertunda. Namun, rencana tersebut tidak perlu mencantumkan tanggal keberangkatan dan harga paket layanan terlebih dahulu. Pasalnya, kepastian keberangkatan masih harus menunggu kebijakan Saudi.
“Hasil pemantauan di lapangan, saat ini ada beberapa PPIU yang sudah menawarkan tanggal keberangkatan dan mencantumkan harga paket umrah. Itu sebaiknya tidak dilakukan dulu. Kita masih menunggu kebijakan Saudi kapan akan membuka penyelenggaraan ibadah umrahnya,” kata dia.
Arfi menambahkan, rapat persiapan penyelenggaraan umrah akan digelar berkelanjutan. Ke depan, akan dilakukan pertemuan dan diskusi lebih mendalam guna membahas skenario mitigasi terkait penanganan permasalahan penyelenggaraa umrah pasca pandemi.
Sebagaimana diketahui, pada 27 Februari 2020, Saudi mengeluarkan kebijakan penangguhan sementara akses masuk ke negaranya, baik untuk umrah maupun ziarah.
(Asep/Ageng)