BANDUNG,FOKUSJabar.id: Program desentralisasi tahap kedua sudah digelar Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Jawa Barat (Jabar) selama dua hari. Desentralisasi Pelatda PON XX tersebut digelar di lapangan tenis Bumi Sangkuriang, Jalan Kiputih Kota Bandung pada 20–21 Juli 2020.
Program desentralisasi merupakan bagian dari persiapan tim tenis lapangan Jabar menuju PON XX di Papua pada tahun 2021 mendatang. Sama seperti desentralisasi tahap pertama pada bulan lalu, latihan bersama ini diikuti delapan atlet. Yakni Rifanty Dwi, Rifky Sukma, Oxi Gravitasi, Joleta Budiman, Muhammad Rizal, Muhammad Hidayatul, Nazwa Syamsabila, dan Christian Alvin Edison.
“Dari desentralisasi yang dilakukan mulai tahap pertama sampai tahap kedua, kemampuan atlet mulai terlihat peningkatannya,” ujar Ketua Umum Pengprov Pelti Jabar, Wawan Gunawan, Kamis (22/7/2020).
BACA JUGA: Pelti Jabar Bertekad Lahirkan Atlet Berprestasi
Wawan mengatakan, pihaknya akan secara bertahap menggelar latihan tim dengan sistem desentralisasi hingga lima tahap. Setelah dianalisis secara keseluruhan darui tahap pertama dan kedua, nilai kebersamaan para atlet pun jauh lebih baik.
Selain dari segi kebersamaan, Wawan mengakui jika rasa percaya diri para atlet pun mengalami peningkatan. Khusunya atlet-atlet muda yang semakin membaik, terlihat dari teknik pukulan maupun fisiknya.
“Di tim kan ada Nazwa (Syamsabila) yang masih berusia 14 tahun. Saat di tahap pertama, mungkin dia masih ragu-ragu, berbeda dengan Oxi (Gravitasi) yang sudah jauh lebih baik. Kalau yang senior seperti Alvin yang baru masuk, terlihat mampu mengangkat moral juniornya sehingga latihan atlet lebih bersemangat dan tingkat kompetisi pun meningkat. Juga kepercayaan diri dan kebersamannya juga, semoga terus berkembang lebih baik,” kata dia.
Wawan mengaku, pihaknya masih masih menerapkan sistem promosi dan degradasi untuk menentukan komposisi tim inti atlet tenis lapangan PON XX Jabar. Nazwa Syamsabila, dan Christian Alvin Edison pun menjadi dua atlet yang bergabung pada desentralisasi tahap kedua berdasarkan kriteria yang ditentukan pelatih.
“Jadi tidak hanya dilihat dari PnP (ranking atlet tenis), tapi juga dari level pertandingan yang diambil. Tidak menutup kemungkinan pada tahap ketiga akan ada yang baru karena ada beberapa atlet yang harus kembali ke Amerika. Nanti kita akan menilai kemampuan atlet melalui kriteria dan analisis pelatih untuk membentuk komposisi tim inti yang berjumlah delapan orang,” ujar Wawan menambahkan.
BACA JUGA: Pelti Kota Bandung 2020-2025 Dipimpin Kepala Dispangtan
Sedangkan atlet yang mengikuti desentralisasi tahap pertama dan absen di tahap kedua yakni Ni putu Armini dan Nathan Anthony Barki. Keduanya tidak bisa hadir karena ada suatu hal yang tidak bisa ditinggalkan.
“Kalau untuk Alvin, dia sudah bergabung sejak awal namun karena PON digelar di bulan Oktober 2020, dia menyatakan tidak mungkin ikut. Tetapi setelah PON diundur, dia kembali masuk. Untuk latihan bersama tahap ketiga, rencananya akan digelar 3-4 Agustus dengan delapan atlet ini,” kata dia.
(Ageng)