BANDUNG,FOKUSJabar.id: Mayoritas masyarakat atau 55.5 persen yang mengetahui dan mengerti RUU Cipta Kerja setuju RUU Cipta Kerja disahkan. Adapun masyarakat yang mengaku tahu dan mengerti RUU Cipta Kerja sebesar 13.3 persen. Demikian hasil survei nasional Charta Politika melalui telepon pada 6-12 Juli 2020 terhadap 2 ribu responden dari 195.638 responden yang terdistribusi secara acak dalam rentang dua tahun terakhir.
“Mayoritas responden yang mengetahui dan mengerti RUU Cipta Kerja menyatakan setuju RUU Cipta Kerja disahkan,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya melalui rilisnya, Rabu (22/7/2020).
Alasan utama responden menjawab setuju terhadap pengesahan RUU Cipta Kerja karena RUU tersebut dianggap bisa menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi negara (60.50 persen).
Hal ini pun ,kata dia, terkait kondisi psikologi krisis ekonomi yang dibutuhkan sebagai stimulus. Disusul dengan kemudahan pengurusan izin membuka usaha, sehingga tercipta lapangan kerja sebesar 17 persen.
BACA JUGA: RUU Cipta Kerja Harus Giat Disosialisasikan
Selain dianggap bisa menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi, mayoritas masyarakat pun menilai RUU tersebut akan berdampak positif terhadap ekonomi.
“55,5 persen menilai bahwa RUU Cipta Kerja berdampak positif terhadap ekonomi,” kata Yunarto.
Penilaian tersebut, kata dia, didasarkan pada kondisi ekonomi masyarakat yang memburuk selama wabah virus corona melanda dunia, termasuk Indonesia. Kondisi itu memengaruhi dan dirasakan langsung dalam kondisi ekonomi rumah tangga.
“Sebesar 64,8 persen masyarakat menilai keadaan ekonomi rumah tangga mereka lebih buruk dibanding sebelum adanya wabah corona,” kata dia.
Untuk diketahui, survei Charta Politika Indonesia dilakukan melalui telepon pada 6-12 Juli 2020. Sampel 2 responden dipilih secara acak, kumpulan sampel acak, serta survei tatap muka langsung yang pernah dilakukan Charta Politika Indonesia pada rentang dua tahun terakhir hingga Februari 2020.
Dari 195.638 responden terdistribusi secara acak dalam rentang dua tahun terakhir, sekitar 75 persennya memiliki nomor telepon. Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelepon adalah 7.500 data, dan yang berhasil diwawancara adalah 2 ribu responden. Margin of error survei diperkirakan 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(LIN)