Rabu 11 Desember 2024

Kota Sukabumi Kembangkan Pangan Alternatif

SUKABUMI, FOKUSJabar.id: Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, melakukan persiapan untuk pengadaan pengembangan pangan alternatif non-beras sebagai upaya memenuhi permintaan masyarakat.

“Harus diakui, persediaan beras di Kota Sukabumi sangat ditopang daerah lain. Untuk itu, kami mencari pangan alternatif yang mempunyai kadar gizi sama, bahkan lebih tinggi salah satunya sorgum. Jenis pangan ini memang belum terlalu dikenal, tapi bisa dijadikan pangan alternatif karena mempunyai gizi yang lebih tinggi dari beras,” ujar Kepala DKP3 Kota Sukabumi, Andri Setiawan, Sabtu (11/7/2020).

Menurutnya, Kota Sukabumi setiap hari membutuhkan 106 ton beras. Namun pasokan dari petani tidak mencukupi sehingga harus dipasok dari luar daerah seperti Kabupaten Sukabumi, Cianjur dan lainnya.

Meskipun daerah ini tidak pernah kekurangan persediaan apalagi sampai langka beras, namun langkah antisipasi kekurangan pangan harus dilakukan. Terlebih pertumbuhan manusia tidak sebanding dengan luas lahan produktif yang ada, sehingga dikhawatirkan persediaan berkurang.

BACA JUGA: PMI Sukabumi Sosialisasi PHBS Jelang Normal Baru Di Ponpes

Karena hal tersebut, pihaknya terus berinovasi dengan instansi lainnya seperti Polres Sukabumi Kota untuk mengembangkan pangan alternatif salah satunya sorgum. Tanaman pangan peringkat lima di Indonesia ini sudah dikembangkan di Kecamatan Cibeureum dan berhasil panen dengan jumlah yang cukup besar.

Selain itu, kelompok wanita tani (KWT) yang berada di sekitar areal pengembangan tanaman sorgum pun berhasil berinovasi dengan mengolah sorgum menjadi makanan dalam bentuk lainnya yang peminatnya cukup tinggi.

“Saat ini kami terus menyosialisasikan sorgum sebagai pangan alternatif pengganti beras, tidak menutup kemungkinan produk ini bisa menjadi pangan utama karena rasanya enak dan gizinya lebih tinggi dari beras,” tegasnya.

Di sisi lain, Andri mengimbau warga agar tidak selalu bergantung pada pangan yang berasal dari beras. Pasalnya, masih banyak alternatif pangan lainnya yang bisa dikonsumsi baik itu singkong, jagung, kedelai dan lainnya.

Sorgum, lanjutnya, jika diolah bisa menjadi lebih dari 16 jenis makanan. Pangan ini pun bisa menjadi tambahan ekonomi bagi masyarakat, karena cara penanamannya tidak begitu rumit, tahan hama dan bisa menggunakan lahan terbatas.

(ars/ant)

Berita Terbaru

spot_img