PANGANDARAN, FOKUSJabar.id : Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta agar pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 yang akan dihelat pada bulan Desember nanti masyarakat khususnya Kabupaten Pangandaran harus tetap menjaga kondusifitas. Jangan sampai kata ia, pilkada tejadi menjadi cluster baru. Karena tidak tahu kapan akan berakhirnya pandemi Covid-19 ini. Hal itu dikatakan saat touring bakti sosial di Kabupaten Pangandaran Minggu (5/7/2020).
Ridwan Kamil mengatakan, selain touring bakti sosial kegiatan yang dilaksanakan bersama Forkopimda ini sekaligus pengecekan protokol – protokol kesehatan dan update Covid-19 di Tasikmalaya, Banjar, Ciamis dan Pangandaran.
“Kami masih mendapati adanya daerah yang statusnya harus dipertahankan biru dan ada status yang turun. Karena memang Covid ini kaya ronda harus 24 jam dan tidak boleh lengah,” katanya.
Ridwan Kamil menitipkan Kabupaten Pangandaran ke bupati karena merupakan destinasi pariwisata dan ancaman terbesar datang dan hal itu sudah terbukti datang dari pendatang – pendatang atau warga Pangandaran yang perjalanan ke daerah epicentrum. Selain itu Emil juga meminta bupati yang selama ini menurutnya sudah sangat baik untuk meningkatkan komunikasi dengan warganya soal potensi tersebut. “Potensi ancaman Covid sangat besar dan sudah terbukti,” kata dia.
BACA JUGA : Ridwan Kamil Putuskan Tidak Perpanjang PSBB Jabar
Emil menuturkan, dalam perjalanan membagikan bantuan sosial pada warga terdampak Covid-19 karena kebetulan salah satu dari keluarga besar Forkopimda Jawa Barat yakni Polda sedang berbahagia di Hari Bhayangkara ke 74. Dari semua indikator apalagi selama Covid-19 Polda Jawa Barat merupakan Polda terbaik se Indonesia dari enam kategori yang dikeluarkan Kapolri.
“Saya sangat bangga. Tentunya agar Jawa Barat tetap kondusif,” ucap Ridwan Kamil.
Sementara itu Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengaku dikagetkan dua minggu kebelakang dengan munculnya kasus Covid-19 baru. Ternyata ada enam tokoh agama di Pangandaran yang positif Covid-19. Artinya pola penyebarannya tidak melalui pemudik, akan tetapi pola penularannya dari berbagi hal. Dia mengatakan, hari Senin atau Selasa besok akan disimpulkan kenapa tokoh – tokoh agama menjadi positif. Kemana dan seperti apa atau ada santri yang dari luar? Atau mereka sering keluar kota dan ikut mengaji di luar kota nanti dicari tahu.
“Saya dikagetkan dua minggu kebelakang. Ternyata ada enam tokoh agama yang positif,” kata Emil sapaan Ridwan Kamil.
Menurut Jeje, tracking akan terus dilakukan bahkan sudah sebanyak 4000 yang di swab. Dari 4000 yang di swab ada sebanyak 17 orang yang terkonfirmasi positif. Sepuluh sudah sembuh dan tujuh masih di rawat di RSUD. Menurutnya warga yang positif di semuanya orang tanpa gejala (OTG). Soal dibukanya objek wisata Jeje mengatakan untuk hari Sabtu sampai Minggu pukul 07.00 WIB sudah sebanyak 15.000 pengunjung.
“Saya Perkiraa, Minggu ini pengunjung yang datang ke Pangandaran mendekati angka 30.000. Yang paling saya evaluasi nanti soal ketaatan soal protokol kesehatan,” kata dia.
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi, dalam sambutannya mengatakan berkat Ketua Gugus Tugas Jawa Barat dan kerja sama dengan seluruh Forkopimda secara umum dapat mengendalikan Covid-19 di wilayah Provinsi Jawa Barat. Kata dia di era New Normal perekonomian telah bergeliat selalu ingat protokol kesehatan.
“Berkat Ketua Gugus Tugas Jabar berkerja sama dengan Kami dan Pangdam III Siliwangi beserta forkopimda lainnya, covid-19 di Jawa Barat dapat dikendalikan. Di era New Normal ini jangan lupa 3 hal pakai masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan,” katanya.
(Agus/As)