Kamis 12 Desember 2024

Soal Boikot, Facebook Bantah Dapat Keuntungan dari Kebencian

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Facebook menyatakan tidak mendapatkan keuntungan dari ujaran kebencian, terkait boikot pemasangan iklan oleh sejumlah perusahaan di platform itu, Kamis (2/7/2020).
“Tidak memperoleh keuntungan dari kebencian. Miliaran orang menggunakan Facebook dan Instagram karena mereka memiliki pengalaman yang baik – mereka tidak ingin melihat konten yang penuh kebencian, pengiklan kami tidak ingin melihatnya, dan kami juga tidak ingin melihatnya. Tidak ada insentif bagi kami untuk melakukan apa pun selain menghapusnya,” kata VP Global Affairs and Communications Facebook, Nick Clegg.
Sosial media raksasa itu  tidak menjelaskan dampak boikot itu terhadap Indonesia. Namun, mereka menyatakan berinvestasi miliaran dolar setiap tahun, untuk menjaga keamanan platform itu.
Mereka menambah tim di bagian keselamatan dan keamanan lebih dari 35.000 orang.

BACA JUGA: Iklan Facebook Diboikot, Harta Mark Zuckerberg Hilang Rp102,7 Trilyun

Boikot ini bermula dari keputusan untuk tidak menghapus unggahan kontroversial dari Presiden AS Donald Trump, tentang aksi protes anti-rasisme.
Platform media sosial lainnya menghapus dan melabeli unggahan Trump sebagai ujaran kebencian.
“Ketika kami menemukan unggahan yang penuh kebencian di Facebook dan Instagram, kami mengambil pendekatan tanpa toleransi dan menghapusnya. Ketika konten gagal diklasifikasikan sebagai ujaran kebencian atau kebijakan kami yang lain yang bertujuan mencegah kerusakan di dunia nyata atau penindasan pemilih, kami berada di sisi kebebasan berekspresi karena pada akhirnya, cara terbaik untuk melawan ujaran yang menyakitkan, memecah belah, dan menyerang adalah dengan lebih banyak bicara. Mengeksposnya kepada cahaya lebih baik daripada menyembunyikannya di bayangan,” kata Clegg.
(Agung/ANT)

Berita Terbaru

spot_img