Kamis 12 Desember 2024

Jelang Pemilu AS, Google Perketat Iklan

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Google mengatakan sudah menghapus pencarian iklan yang meminta bayaran dari para pemilih, terkait pemilihan umum (pemilu) di Amerika Serikat (AS).

“Lembaga nirlaba Tech Transparency Project masih menemukan iklan-iklan yang melanggar kebijakan mereka, dengan kata kunci ‘daftar untuk memilih’, ‘memilih lewat email’ dan ‘di mana letak TPS saya’,” kata Juru bicara Google, Selasa (30/6/2020).

Tech Transparency Project melaporkan hampir sepertiga dari lebih 600 iklan yang ditemukan di Google Search membawa pengguna ke situs-situs yang meminta bayaran untuk mengambil data pribadi.

Google menyatakan mereka belum mengetahui bagaimana iklan tersebut bisa lolos karena mereka meninjau secara otomatis maupun manual.

BACA JUGA: India Blokir 59 Aplikasi asal Cina, Termasuk TikTok

“Kami memiliki kebijakan yang ketat untuk melindungi pengguna dari informasi palsu tentang prosedur pemungutan suara dan jika menemukan iklan yang melanggar kebijakan kami serta berbahaya untuk pengguna, kami menghapus dan memblokir pengiklan untuk memasang iklan serupa,” kata Google.

Para penyelenggara platform media sosial diminta untuk mengatasi misinformasi menjelang Pemilu Presiden di Amerika Serikat pada November mendatang.

(Agung/ANT)

Berita Terbaru

spot_img