CIANJUR, FOKUSJabar.id: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat harus menjamin pendidikan yang maksimal bagi anak-anak yang menjadi korban eksploitasi. Dengan begitu, mereka tidak putus sekolah.
Demikian dikatakan Ketua DPRD Cianjur, Ganjar Ramadhan menyusul adanya informasi tujuh anak perempuan di bawah umur yang dijadikan Pekerja Seks Komersial (PSK) di daerah Ibu Kota Jakarta. Mereka diiming-imingi bekerja di tempat formal dengan gaji besar.
“Ini harus menjadi perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) agar tidak ada lagi anak di bawah umur yang mudah dibodohi. Termasuk pengentasan kemiskinan untuk meningkatkan ekonomi keluarga,” kata Ganjar di Cianjur, Senin (30/6/2020).
Taraf ekonomi keluarga meningkat sambung dia, secara otomatis anak-anak Cianjur akan mendapat pendidikan yang layak sesuai dengan rata-rata lama sekolah.
BACA JUGA: Berkinerja Buruk, Kanwil Jabar Minta Penjelasan Kepala BPN Cianjur
“Ketika ekonomi keluarganya sudah mumpuni, kemungkinan mereka putus sekolah sangat kecil dan ketika pendidikan memadai, mereka tidak akan mudah terbujuk rayuan dari oknum,” ujar Ganjar.
Pihaknya pun mengajak seluruh lapisan masyarakat ikut serta mencegah terjadinya eksploitasi terhadap anak di bawah umur. Pengawasan keluarga dan lingkungan sekitar akan menjadi upaya pencegahan yang tepat agar kasus yang sama tidak kembali terjadi.
Bupati Cianjur, Herman Suherman menegaskan, pihaknya akan segera menjemput terhadap tujuh orang anak yang menjadi korban eksploitasi di Jakarta.
“Kita akan jemput mereka. Setelah itu akan didampingi serta diberikan pembinaan,” kata Herman.
Tak hanya itu, Bupati juga akan mencari akar penyebabnya sekaligus menyiapkan anggaran untuk menjamin pendidikan jika mereka putus sekolah dan ekonomi keluarga yang tidak mampu.
(Bam’s/Ant)