TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id : Rancangan undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) bakal menimbulkan kekacauan dan konflik di tanah air, dan mendapat kecaman keras dari berbagai aktivis dan ormas islam di tanah air.
“Ingat, bahwa pendahulu bangsa dulu telah bersusah payah merumuskan sila-sila Pancasila, sudah sangat berhati-hati, mereka berpuasa, bermunajat dan dengan istikharah sehingga ke lima sila dalam Pancasila itu telah sesuai dengan ideologi dan pandangan hidup bangsa indonesia,” kata Wakil Ketua DPW PKB Provinsi Jawa Barat Oleh Soleh saat Berkunjung ke Kota Tasikmalaya Sabtu (27/06/20) sore tadi.
Menurutnya, sila-sila dalam Pancasila sudah menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga menjadi saripati daripada kultur, budaya dan agama. “Pertanyaannya, apa yang ada dalam benak para inisiator sehingga mencetuskan usulan RUU HIP itu, saya katakan Pancasila itu sudah harga mati, tidak bisa lagi di otak-atik oleh siapa pun, pertanyaan apa yang kurang dari Pancasila itu,” ucapnya.
Oleh Soleh, yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat ini mengingatkan, bahwa isi dari sila-sila dalam Pancasila itu jangan coba-coba lagi merubahnya berdasarkan kajian teoritis maupun kajian akademis maupun kajian lainnya karena sudah sesuai ideologi bangsa dan sudah harga mati masa mau diubah.
“Saya pribadi maupun secara lembaga DPRD Provinsi Jawa Barat, mengecam keras dan menolak mentah-mentah, penolakan ini juga berdasarkan keputusan Ketum DPP PKB yang jelas-jelas menolak keras,” ujar dia.
BACA JUGA : Tolak RUU HIP Pensiunan Pepabri Turun ke Jalan
Terkait banyaknya sejumlah aktivis dan ormas islam yang secara serentak beberapa hari ini melakukan aksi demo diberbagai wilayah, itu sangat wajar sebagai kecaman keras terhadap tindakan wakil rakyat di pusat dan pemerintah.
“Sejauh ini memang sudah ada keputusan bersama DPR Pusat dan Pemerintah sepakat untuk dihentikan dan tidak akan membahas lagi RUU HIP ini,” katanya.
Dia menyarankan, konflik atas pembahasan RUU HIP ini tidak usah diperlebar, gak usah digoreng-goreng dan menjadi muatan politik karena sudah ada kesepakatan bahwa RUU HIP dihentikan.
“Mari menjaga kondusifitas daerah, mungkin tidak perlu lagi melakukan aksi-aksi yang hanya membuat kita semua lelah dan capek, lebih baik kita datang ke masjid, berzikir dan memakmurkan masjid,” pungkasnya.
(Seda/As)