BANJAR, FOKUSJabar.id: Melemahnya perputaran daya beli masyarakat akibat Covid-19 sangat sangat dirasakan dampaknya oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Seperti yang dirasakan pemilik Kafe Silogisme Institutr Patoman Rosmery Husni Mubarok. Dia sangat merasakan dampak dari pandemi. Terlebih setelah adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kafe di Jalan Cimaragas, Kota Banjar itu tutup bahkan hampir gulung tikar.
“Selama tiga bulan lalu kita hanya mengandalkan penjualan melalui daring (online) untuk menyelamatkan bisnis dan karyawan,” kata Husni, Sabtu (27/6/2020).
Mejelang penerapan normal baru, dirinya kembali membuka kafe nya dan mencoba beradaftasi dengan keadaan. Menurut dia, adaptasi harus dilakukan agar semua berjalan lancar.
BACA JUGA: New Normal, RSUD Kota Banjar Tetap Waspada Covid-19
Saat ini kafe nya sudah kembali dibuka. Setiap konsumen yang berkunjung ke kafe wajib mengikuti protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19.
Selain mengindahkan imbauan pemerintah, penerapan protokol kesehatan juga dilakukan demi kenyamanan konsumen yang berkunjung ke kafe tersebut.
“Dengan disiplin dalam melakukan dan mengajak para konsumen menjalankan protokol, saya ingin bersama-sama melawan Corona, terutama memotivasi para pelaku UMKM lainnya untuk bangkit kembali memperlancar perekonomian dan memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata dia.
Husni mengaku pendapatannya kembali meningkat setelah dua hari kafe nya dibuka. Kendati tidak seperti sebelumnya, namun dibanding tiga bulan ke belakang kini mulai merangkak.
(Budiana/LIN)