Kamis 12 Desember 2024

Ini Alasan di Balik Candu Narkoba

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kantor Perserikatan Bangsa‑Bangsa Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) mengatakan, pemakaian dan perdagangan narkotika serta resiko bagi pengguna bisa meningkat selama pandemi Covid-19.

UNODC mengatakan, dalam World Drug Report 2020 bahwa virus ini bisa menyebabkan peningkatan pemakaian narkoba, di mana ada pergeseran ke arah suntikan dan produk yang lebih murah.

Psikiater Elisa Tandiono mengatakan, narkotika dan obat-obat terlarang bisa jadi jalan pintas bagi individu yang merasa stres selama pandemi.

Bukan cuma pengguna yang lebih rentan terjerat kembali, pandemi pun bisa membuat pengguna baru terjebak dalam candu narkoba.

BACA JUGA: KPU Bisa Tolak Mantan Pecandu Narkoba Calonkan Diri di Pilkada

Mengapa narkoba bisa menyebabkan kecanduan?

Efek yang dirasakan ketika mengonsumsi narkoba dan obat-obatan terlarang adalah sensasi rasa senang dalam waktu singkat. Saat pandemi, efek ini menghilangkan rasa cemas dan stres meski cuma sesaat.

Psikolog anak dan keluarga, Samanta Ananta mengatakan, rasa senang berhubungan dengan hormon dopamin yang mengatur rasa bahagia dan memberi efek menyenangkan serta santai di otak.

Narkoba dapat merangsang otak mengeluarkan hormon dopamin dalam jumlah banyak. Rasa senang itu muncul secara instan, bisa dalam hitungan menit.

Dopamin bisa ditingkatkan secara alami, namun butuh upaya yang lebih keras dan memakan waktu, misalnya olahraga teratur, mendengarkan musik juga tidur cukup.

Psikolog klinis Hersa Aranti menambahkan, narkoba bersifat candu karena pengguna memang merasa ingin terus-menerus mengonsumsinya. Sebab, muncul efek withdrawal yang membuat pengguna merasa sangat sakit ketika tidak mengonsumsinya.

Narkoba punya banyak dampak buruk, di antaranya gangguan mental, depresi, kecemasan terus menerus hingga kematian.

Elisa menuturkan, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa cemas dan stres tanpa tergoda menggunakan jalan pintas yang berbahaya bagi tubuh.

Ia menyarankan untuk selalu berpikir positif dan fokus melakukan hal yang bisa dikontrol serta menjaga tubuh tetap fit agar kesehatan mental terjaga.

Jika gangguan kecemasan terasa berlebihan, sebaiknya segerakan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan.

(Nendy/Agung)

Berita Terbaru

spot_img