BANDUNG, FOKUSJabar.id: Dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19), Badan Intelejen Negara (BIN) menggelar rapid test. Dari hasil rapid test yang digelar di Gedung Promosi, Jalan Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (25/6/2020), satu orang dinyatakan reaktif Covid-19.
Staf Khusus BIN, Mayjen TNI Suyanto mengatakan, satu orang dinyatakan reaktif Covid-19 berdasarkan hasil dari 92 orang yang menjalani rapi test sejak Kamis (25/6/2020) pagi. Dia memastikan orang yang reaktif Covid-19 sudah ditindaklanjuti dengan swab test.
“Sampai saat ini, dari 92 orang ada satu orang yang reaktif (Covid-19). Yang reaktif itu, kita akan lakukan swab test,” ujar Suyanto, Kamis (25/6/2020).
BACA JUGA: Hasil Rapid Test Pasar Leuwipanjang, 4 Pedagang Reaktif
Menurutnya, jika dari hasil swab positif, orang tersebut akan langsung diisolasi dan ditindaklanjuti Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan.
Suyanto mengatakan, gelaran rapid test disediakan untuk sekitar 1.000 orang per harinya. Pihaknya pun membawa dua unit mobil Biosafety Level 2 (BSL2).
Rapid test diikuti warga setempat. Mulai dari petugas kebersihan hingga warga umum. Pelaksanaan rapid test pun dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
Lebih lanjut Suyanto mengatakan, rapid test yang diselenggarakan BIN dilakukan secara rutin ke sejumlah daerah di Indonesia. Di Kota Bandung, rapid test bakal dilakukan selama tiga hari ke depan hingga 27 Juni 2020 mendatang.
Sementara Wali Kota Bandung Oded M Danial menilai, grafik kenaikan kasus di Kota Bandung mulai melandai. Menurutnya, belum ada lagi kasus kematian baru yang diakibat virus corona jenis baru tersebut.
“Sekarang (pasien) tempat-tempat isolasi sudah mulai pada pulang, sudah sehat,. Alhamdulillah,” ucap Oded.
Meski rapid test dan swab test dilakukan terus menerus oleh berbagai pihak, Oded tetap berharap pelacakan tidak menghasilkan jumlah kasus yang melonjak.
“Walaupun di satu sisi kita punya kewajiban rapid test masif, swab test masif, tapi di sisi lain kita harapkan hasil kurvanya tidak melonjak,” tegasnya.
(Yusuf Mugni/ars)