BANDUNG, FOKUSJabar.id: Sebanyak 600 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Bandung yang terdampak Covid-19. Dari ratusan usaha mikro kecil menengah itu 70 persen di antaranya pengusaha fashion dan craft. Tidak sedikit dari mereka yang akhirnya mencoba banting stir di bidang kuliner.
Kadis KUMKM Kota Bandung Atet Dedi Handiman mengatakan, jumlah 600 UMKM tersebut merupakan jumlah dari 6 ribu lebih UMKM binaan di Kota Bandung.
“Awalnya, kami akan mendata untuk penerima bantuan DTKS, tapi bersamaan dengan adanya permintaan Kementrian agar mendata UMKM yang terdampak, akhirnya hingga Maret kita melakukan pendataan tersebut,” kata Atet di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana Jawa Barat Selasa (23/06/2020).
Menurut Atet, sebagian besar dari pelaku UMKM tersebut yang bergerak di bidang fashion dan craft terimbas langsung oleh situasi Covid-19. Bahkan penghasilan mereka turun hingga 70 persen.
BACA JUGA: Harga Daging Ayam di Kota Bandung Tembus Rp40 Ribu
“Mereka lebih mengeluhkan tentang bagaimana pemasaran produk, pasalnya pelaku sulit memasarkan ketika tidak ada pembeli,” kata dia.
Atet mengatakan bahwa mereka yang terdampak Covid-19 beralih menjual barang-barang yang dibutuhkan oleh konsumen, seperti masker dan juga Alat Pelindung Diri (APD). Selain itu juga, ada yang menjual olahan minuman sehat seperti jamu.
Sampai saat ini, kata dia, belum ada wacana untuk memberikan bantuan kepada para pelaku usaha yang terdampak. Pasalnya, yang meng-cover warga terdampak yakni ada pada bantuan Pemerintah Kota, Jabar dan Pusat.
“Saat ini kami belum mendata kembali, untuk itu pada era new normal ini lebih menekankan kepada bagaimana cara penjualannya. Salah satunya dengan memanfaatkan sosial media dan pintar membaca peluang,” kata dia.
(Yusuf Mugni/LIN)