Kamis 12 Desember 2024

Cianjur Perketat Pemeriksaan di Kawasan Puncak, Cipanas

CIANJUR, FOKUSJabar.id: Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, lakukan evaluasi dan sejumlah persiapan terkait maraknya warga luar kota yang mulai memadati kawasan Puncak, Cipanas untuk berlibur. Apalagi, hasil rapid test yang dilakukan beberapa waktu lalu tercatat 11 orang dinyatakan reaktif.

“Ini harus segera dievaluasi karena sejak sebulan terakhir Cianjur nol kasus Covid-19. Namun, hasil rapid test di kawasan Puncak bersama dinas terkait dari Provinsi Jabar, terdapat 11 orang pendatang yang hasilnya reaktif,” ujar Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, Senin (22/6/2020).

Atas kondisi tersebut, lanjutnya, Gugus Tugas akan terus memperketat pemeriksaan di perbatasan tepatnya di kawasan Puncak-Cipanas. Pasalnya, sejak sepekan terakhir jumlah pendatang yang hendak berlibur terus meningkat meski tempat wisata di kawasan tersebut sebenarnya masih tutup.

BACA JUGA: Harga Daging Ayam di Kota Bandung Tembus Rp40 Ribu 

Pada pelaksanaan rapid test di kawasan Segar Alam-Puncak Pass, Kecamatan Cipanas, setidaknya diikuti sekitar 300 orang. Sebagian besar merupakan pendatang yang hendak menghabiskan liburan di wilayah Cianjur yang saat ini masih masuk zona kuning Covid-19.

Untuk menjaga status tetap aman, pihaknya bersama Forkompimda segera melakukan evaluasi terkait kelonggaran bagi pendatang yang keluar masuk wilayah tersebut. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan jika pendatang dapat menularkan Covid-19 yang dibawa dari daerah asalnya masing-masing.

“Informasi yang kami dapat, dari 300 orang yang menjalani tes cepat, 11 orang diantaranya merupakan reaktif Covid-19,” tambahnya.

Pihaknya pun mewaspadai kondisi tersebut karena ke-11 orang reaktif Covid-19 merupakan warga dari luar Cianjur yang datang untuk berwisata. Padahal, hingga saat ini belum ada satu pun tempat wisata yang buka.

“Ke-11 orang tersebut berdasarkan data merupakan warga Bogor dan Jakarta, mereka langsung dikembalikan petugas ke daerahnya masing-masing. Ini akan menjadi ancaman bagi Cianjur, jika pendatang dapat keluar masuk secara bebas,” katanya.

Untuk itu, pihaknya melakukan evaluasi untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Terutama bagi pendatang yang masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG). Pengetatan pemeriksaan di wilayah perbatasan pun akan terus ditingkatkan hingga batas waktu yang belum dapat ditentukan.

“Tentunya pemeriksaan di perbatasan Puncak akan tetap ditingkatkan, bahkan diperketat dengan melakukan tes cepat dan tes swab. Jangan sampai Cianjur yang sudah zona kuning, masuk lagi dalam zona merah akibat maraknya OTG yang masuk dengan mudah,” tegasnya.

(ars/ant)

Berita Terbaru

spot_img