JAKARTA, FOKUSJabar.id: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun 38 jembatan gantung di 16 provinsi tahun ini. Pembangunan itu dilakukan untuk meningkatkan konektivitas antar desa.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa jembatan ini akan mempermudah dan mengefisienkan waktu perjalanan masyarakat pedesaan menuju sekolah, pasar, tempat kerja, menyelesaikan urusan administrasi ke kelurahan, kecamatan hingga silaturahmi antar warga.
Melalui Direktorat Jenderal Bina Marga Kementrian PUPR mengalokasikan anggaran Rp179,4 milyar untuk membangun 38 jembatan di 16 provinsi tahun 2020. Dari 38 jembatan gantung itu, satu unit sudah terkontrak dan lainnya masih dalam proses lelang.
Jembatan gantung dengan panjang antara 42 m hingga 300 meter itu dibangun di Provinsi Aceh tiga unit, Sumatera Utara enam unit, Sumatera Barat tiga unit, Jambi tiga unit, Kepulauan Babel satu unit, Banten tiga unit , Jawa Tengah dua unit dan Jawa Timur tiga unit.
BACA JUGA: Dampak Covid-19, Proyek Strategis PUPR Batal
“Juga akan dibangun di Kalimantan Tengah satu unit, Kalimantan Selatan satu unit, Kalimantan Utara dua unit, Kalimantan Barat dua unit, Sulewesi Selatan tiga unit, Papua enam unit, Lampung satu unit dan Sulawesi Tenggara satu unit,” kata Basuki melalui rilisnya, Sabtu (20/6/2020).
Pembangunan jembatan gantung merupakan salah satu wujud kebijakan Presiden Joko Widodo untuk membangun infrastruktur daerah pedesaan, terutama yang sulit dijangkau sehingga lebih terbuka.
Menurut dia, kehadiran jembatan itu sangat dibutuhkan masyarakat karena kondisi geografi wilayah Indonesia yang memiliki banyak gunung, lembah dan sungai. Secara fisik, kondisi ini kerap menjadi pemisah antara lokasi tempat tinggal penduduk dengan berbagai fasilitas pelayanan publik seperti sekolah, pasar, dan kantor pemerintahan.
Sepanjang 2015-2019, Kementerian PUPR membantu Pemerintah Daerah (Pemda) membangun 300 jembatan gantung dengan alokasi anggaran Rp879 milyar, dimana pada 2015 sebanyak 10 unit, 2016 sebanyak tujuh unit, 2017 sebanyak 13 unit, Tahun 2018 sebanyak 130 unit, dan pada 2019 sebanyak 140 unit.
(LIN/ANT)