CIAMIS, FOKUSJabar.Co.Id : Paska meninggalnya pasien positif Corona asal Kecamatan Panjalu Kab. Ciamis, Jumat (12/06/2020) lalu di RSUD Ciamis, sebanyak 64 yang telah discreening dan mengikuti test SWAB menuntut untuk bisa isolasi.
Namun, perawat tersebut diminta untuk tetap masuk kerja. Seorang perwakilan perawat RSUD Ciamis berinisial A mengaku heran dengan masih ditetapkannya wajib masuk kerja. “Harapan kami sih kami diisolasi lebih dulu sampai hasil Swab keluar. Kita kan tidak tahu hasil swab kami nanti seperti apa. Amit-amit kang, kalau nanti salah satu dari kami ada yang positif hasilnya akan tambah fatal. Hari ini kami malah suruh masuk kerja,” kata dia, Minggu (14/06/2020).
Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Direktur RSUD Ciamis dr. Rizali Sopyan membenarkan bahwa telah dilakukan screening 64 karyawan baik dokter perawat termasuk maupun petugas lain. Dari 64 itu rumah sakit meminta tiga orang didahulukan hasilnya yaitu dokter yang terkontak erat, pada Jumat.
“Yang tiga orang dokter itu hasilnya hari Sabtu keluar dengan status negative virus corona. Lalu kita screening lagi, dan hanya ada delapan orang yang kontak erat. Yang lainnya, hanya merasa kontak. Jadi harus diluruskan dulu pemahaman tentang kontak erat itu seperti apa,” kata dr. Rizali.
Pihaknya langsung mengambil kebijakan bahwa selain yang delapan orang itu, yang lainnya tetap masuk kerja. Namun kemudian berkembang pada Sabtu malam sejumlah perawat tidak mau pulang, sehingga diperintahkan untuk menginap di salah satu ruangan.
“Namun karena mungkin paranoid jadi tetap aja minta isolasi. Seperti yang bersih-bersih yang loundry misalnya, merasa terkontak hanya karena bawa kain, atau hanya dorong ranjang pasien. Ya ini ya, jangankan masyarakat umum tenaga di kita saja di rumah sakit masih banyak yang paranoid,” kata Rizali.
BACA JUGA : Satu Perawat RSUD Kota Banjar Positif Covid-19
Pasien positif Corona tersebut awalnya masuk dalam perawatan di RSUD Ciamis sebagai pasien biasa di dirawat slama delapan hari. Sebelum meninggal dunia pada hari Jumat, pasien dilakukan test dan hasilnya terkonfirmasi positif.
Pihak rumah sakit langsung menerapkan protokol penanganan dan pencagahan Covid-19 sampai ke proses penguburan jenazah. (DH)*