Kamis 12 Desember 2024

Pengelola Objek Wisata di Sukabumi Wajib Terapkan Protokol Kesehatan

SUKABUMI, FOKUSJabar.id: Sejumlah objek wisata di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sudah mulai dibuka, Sabtu (13/6/2020). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi pun mewajibkan pengelola tempat wisata agar menerapkan protokol kesehatan maksimal dalam mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Kami sudah mengawasi langsung sejumlah objek wisata yang mulai kembali beroperasi. Salah satunya suspension bridge yang merupakan jembatan gantung terpanjang di Indonesia di kawasan wisata Situgunung, Kecamatan Kadudampit. Di lokasi, selain memeriksa ketersediaan peralatan protokol kesehatan seperti thermometer, tempat cuci tangan dan lainnya juga memantau aktivitas,” kata Sekretaris Daerah Pemkab Sukabumi, Iyos Somantri di Sukabumi, Sabtu (13/6/2020).

Menurut dia, pihak pengelola pun harus membatasi jumlah pengunjung agar tidak berdesakan dan protokol kesehatan jaga jarak fisik harus tetap dilakukan. Untuk itu, petugas harus wajib mengingatkan agar pengunjung tidak berdesakan dan selalu menjaga jarak dengan pengunjung lainnya.

BACA JUGA: Mall di Kota Bandung Buka Saat PSBB, Ini Kata Pengamat 

Selain itu, pengawasan yang dilakukan sebagai bahan evaluasi karena Kabupaten Sukabumi sudah kembali menjadi zona biru dan terus berupaya melakukan percepatan penanggulangan Covid-19 agar bisa kembali menjadi zona hijau.

Dari hasil pemantauan tersebut, kondisi kawasan suspension bridge sejauh ini sudah siap untuk beroperasi kembali. Protokol kesehatan pun tersedia, tinggal dimulai pelaksanaannya serta wajib mematuhi berbagai peraturan tentang pencegahan Covid-19.

“Harus diakui, Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu pusat objek wisata alam di Jabar. Ketertarikan wisatawan untuk berkunjung sangat tinggi. Tapi, kami tidak ingin mengambil risiko. Maka pengetatan di pintu masuk seluruh lokasi wisata terus dilakukan,” tambahnya.

Iyos mengatakan dengan mulai dibukanya beberapa objek wisata diharapkan bisa kembali menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk datang. Dengan tidak mengesampingkan protokol kesehatan maksimal agar aktivitas perekonomian warga bisa kembali meningkat.

Setelah zona biru, lanjutnya, akan berdampak bagi masyarakat sehingga perekonomian bisa bergulir dan multiplier effect bisa dirasakan seluruh warga.

“Salah satu pemasukan untuk kas daerah salah satunya berasal dari wisata,” pungkasnya.

(ars/ant)

Berita Terbaru

spot_img