JAKARTA, FOKUSJabar.id: Kehadiran Reisa Broto Asmoro sebagai Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, cukup menyita perhatian. Dokter spesialis bedah forensik ini diperkenalkan pertama kali pada 8 Juni 2020.
Masuk dalam bagian tim penanganan Covid-19, diakui Reisa Broto Asmoro merupakan tantangan terbesar yang bersama rekan-rekannya.
“Tantangannya adalah bagaimana kami bisa membentuk komunikasi publik yang lebih baik, yang lebih komprehensif, sehingga (masyarakat) bisa tahu apa yang selama ini Gugus Tugas telah lakukan, pemerintah sudah lakukan. Tentunya saya lihat, dibutuhkan komunikasi publik yang lebih baik sehingga bisa menjawab apa sih yang dibutuhkan masyarakat,” ujar dokter Reisa Broto Asmoro.
BACA JUGA: Angka Penularan Covid-19 di Kota Bandung Masih Fluktuatif
Dokter yang memiliki nama asli Reisa Kartikasari ini menuturkan, komunikasi yang lebih baik dengan publik membutuhkan edukasi secara perlahan-lahan. Pasalnya, Covid-19 merupakan hal yang baru bagi masyarakat, bahkan baru ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tiga bulan belakangan.
Apalagi, Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dengan keberagaman yang heterogen yang tentu akan mendapat respons yang berbeda-beda juga dari masyarakat.
“Saat kita mengedukasi, tidak semua orang langsung mengerti, langsung menerapkan. Butuh waktu, butuh kesabaran dan ketekunan untuk kita harus selalu mengingatkan kembali,” terang Runner Up Puteri Indonesia 2010 dan Miss Internasional 2011 itu.
Untuk mencapai komunikasi yang baik, Reisa Broto Asmoro mengaku akan memaksimalkan kinerja masing-masing personel di Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Pasalnya, setiap personel di tim memiliki kelebihan sendiri-sendiri.
“Tinggal kelebihan masing-masing personel ini dijadikan satu untuk mengerjakan apa yang sudah distrategikan dari awal,” tambah suami dari pangeran Keraton Solo, Kanjeng Tedjodiningrat Broto Asmoro.
Terlebih saat memasuki era normal baru, dirinya terus mengingatkan masyarakat untuk sebisa mungkin tetap di rumah.
“Dalam menjalankan adaptasi kebiasaan baru, kita tetap harus waspada, Diusahakan untuk tetap berada di rumah. Kalau terpaksa harus di luar rumah, maka harus siap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Jangan lengah,” tuturnya.
Jika komunikasi publik dapat dilakukan dengan baik dan masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan, Reisa Broto Asmoro pun optimis Indonesia mampu melewati kondisi pandemi dengan lebih cepat.
“Kalau semua orang ini bisa bekerja sama, sama-sama saling mendukung untuk melakukan hal itu, saya yakin kita bisa melewati ini,” tegas bibi dari finalis 15 besar Indonesia Idol ke-9, Brisia Jodie.
Sementara itu, hingga Sabtu (13/6/2020), pasien Covid-19 yang sembuh bertambah sebanyak 563 orang. Sehingga total pasien Covid-19 yang sembuh hingga Sabtu (13/6/2020) mencapai 13.776 orang.
Sedangkan pasien yang meninggal per Sabtu (13/6/2020) sebanyak 43 orang sehingga total pasien meninggal mencapai 2.091 orang. Untuk kasus positif masih mengalami peningkatan sebanyak 1.014 kasus sehingga total mencapai 37.420 kasus.
Untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 42.450 orang. Dan pasien dalam perawatan sebanyak 13.578.
(ars/ant)