BANDUNG, FOKUSJabar.id: Sebanyak 4 Pedagang di Pasar Leuwipanjang Kota Bandung dinyatakan reaktif Covid-19. Hal itu berdasarkan hasil rapid test Covid-19 yang dilakukan Kamis (11/6/2020) lalu.
“Kita sudah lakukan di (Pasar) Leuwipanjang. Semua sekitar 150 pedagang. Hasilnya, ada 4 reaktif dan sudah ditindaklanjuti dengan swab test. Orangnya sudah isolasi dan masih menunggu hasil swab test,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rita Verita di Balai Kota, Jalan Wastukencana Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (13/6/2020).
Untuk rapid test di Pasar Sadangserang dan Pasar Haurpancuh, diakui Rita, akan dilaksanakan pekan ini. Para petugas medis Dinkes sudah siap dan tinggal menunggu koordinasi dari PD Pasar Bermartabat.
BACA JUGA: 200 Pedagang Pasar Leuwipanjang Ikut Rapid Test
“Sadangserang dan Haurpancuh rencananya belum, Harus ada perjanjian dulu dengan PD Pasar dan dengan pedagang. Sadangserang itu sekitar 200 orang, kalau Haurpancuh lebih sedikit karena sebenarnya PKL,” jelasnya.
Selain pasar, Rita memastikan rapid test akan terus dilakukan secara massal. Dinkes Kota Bandung perlu memetakan agar penanganan Covid-19 di Kota Bandung tetap terkendali.
Hingga saat ini, sudah dilakukan 11.332 rapid test. Dari jumlah tersebut, sebanyak 6.270 di antaranya ditindaklanjuti dengan swab test melalui Laboratorium Biosafety Level-2 (BSL-2). Targetnya, menguji hingga 15 ribu sampai 18 ribu sampel.
Rita mengatakan, saat ini pihaknya tengah menginventarisasi Sumber Daya Manusia (SDM) dan ketersediaan alat untuk bisa melakukan rapid test kepada aparat kewilayahan.
“Kita harus agresif melacak ke kelompok risiko tinggi. Kita perhatikan, termasuk aparat kewilayahan. Saat ini masih menghitung kekuatan kami,” tegasnya.
Dari data terbaru kondisi kasus Covid-19 di Kota Bandung, saat ini terdapat 167 orang yang terpapar. Secara keseluruhan masih dalam tahap perawatan dan sebagian besar lainnya tengah melakukan isolasi.
“Kasus positif aktif ada 167 orang. Sebanyak 55 orang. Sisanya, ada yang di gedung BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) dan ada juga isolasi mandiri di rumah sendiri,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni/ars)