BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali mendapat bantuan. Kali ini datang dari Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Jawa Barat.
Bantuan yang diberikan berupa 500 paket Alat Pelindung Diri (APD) dan 500 paket sembako senilai Rp248.575.000. Bantuan diterima langsung Wali Kota Bandung Oded M Danial di Pendopo, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/6/2020).
“Alhamdulillah, hari ini Pemkot Bandung mendapatkan bantuan dari perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat yang diberikan langsung oleh Herawanto (Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat). Atas nama Pemkot Bandung, kami memberikan apresiasi dan ucapkan terimakasih kepada Bank Indonesia Jawa Barat,” ujar Oded.
BACA JUGA : Pedagang Pasar Baru Minta Pemkot Bandung tak Perpanjang PSBB
Menurutnya, bantuan akan diserahkan kepada Koordinator Bidang Logistik di Gugus Tugas. Bantuan sembako akan disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerima. Sedangkan APD akan diberikan untuk petugas kesehatan.
Kepala KPw BI Jawa Barat, Herawanto mengaku, dampak pandemi Covid-19 sangat terasa bahkan hingga daerah-daerah terkecil dimana perekonomian tidak bisa berjalan normal.
“Pendapatan masyarakat menurun cukup drastis karena banyak sektor usaha yang berhenti termasuk UMKM,” ujar Herawanto.
Menurutnya, pandemi Covid-19 membuat akses masyarakat untuk mendapatkan berbagai komoditas penting untuk konsumsi sehari-hari pun sulit karena daya beli yang menurun.
“Karena itu kami dengan sedikit berkontribusi, kami sengaja memberikan kepada Pemkot Bandung Bandung karena kami tahu betul pak Wali Kota punya konsep yang bagus,” terangnya.
Selain itu, upaya percepatan pemulihan ekonomi melalui strategi yang berkesinambungan dan tersinergi dengan baik, serta sebagai bagian dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), BI Jawa Barat bekerja sama dengan Pemkot Bandung terus memperkuat program Kampung Inflasi dalam bentuk urban farming.
“Kampung inflasi yakni pemanfaatan lahan terbatas di kota Bandung, khususnya daerah perkotaan untuk pertanian konvensional yang dikonversi menjadi lahan pertanian produktif hijau sehingga memberikan manfaat ekonomis kepada masyarakat,” terangnya.
Sedangkan, konsep urban farming yang dikonstribusikan untuk dikembangkan yaitu konsep ekosistem terpadu antara sistem budidaya ikan air tawar dengan konsep aquaponic sederhana yaitu Budi Daya Ikan dalam Ember (Budikdamber). Yakni berupa ikan lele yang terintegrasi dengan sistem produksi sayuran yaitu kangkung.
Selain masyarakat dapat memenuhi kebutuhan protein dan nabati secara mandiri, dalam skala yang lebih besar, aktivitas urban farming dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan guna menopang konsumsi dan kesejahteraan masyarakat.
“Hal ini tentunya sejalan dengan upaya Pemkot Bandung menciptakan kemandirian keluarga dalam kegiatan ekonomi masyarakat, khususnya pada penerapan tatanan new normal,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni/ars)