JAKARTA, FOKUSJabar.id: Para ilmuwan lembaga Chan Zuckerberg Biohub meminta Facebook menghapus unggahan Presiden Amerika Serikat tentang aksi protes menentang rasisme.
Dalam sebuah surat, dikutip dari laman Cnet, para ilmuwan berpendapat bahwa Facebook membiarkan Presiden Trump ‘menyebarkan misinformasi dan pernyataan yang menghasut’ serta tidak mematuhi kebijakan platform tersebut terhadap hal yang memicu kekerasan.
“Kami mendesak Anda mempertimbangkan kebijakan lebih ketat tentang misinformasi atau bahasa hasutan yang membahayakan orang atau sekelompok orang, terutama dalam situasi bergulat dengan keadilan ras seperti saat ini,” kata mereka.
Chan Zuckerberg Biohub merupakan lembaga nirlaba penelitian medis yang didanai oleh Chan Zuckerberg Initiative, lembaga amal milik CEO Facebook Mark Zuckerberg dan istrinya Priscilla Chan.
BACA JUGA: Cowok Indonesia ini udah Tiga Tahun Kerja di Mark Zuckerberg
Chan Zuckerberg Initiative dan Chan Zuckerberg Biohub menyatakan bahwa kelembagaan mereka terpisah dari Facebook.
Protes dari 143 ilmuwan ini menambah tekanan kepada Zuckerberg, setelah karyawan Facebook melakukan aksi protes dengan ‘walk out’ dari pekerjaan mereka karena pimpinan mereka memutuskan tidak menghapus unggahan Trump yang berbunyi ‘when the looting starts, the shooting start’, ketika penjarahan mulai, tembakan mulai.
(LIN/ANT)