Jumat 13 Desember 2024

Harga Saham Diprediksi Naik Pasca Penerapan New Normal

SOLO, FOKUSJabar.id: New normal atau tatanan kenormalan baru dinilai akan mengerek harga saham. Selama pandemi Covid-19, harga saham mengalami penurunan cukup signifikan.

“Penerapan new normal menjadi salah satu upaya pemerintah menjaga stabilitas ekonomi nasional. Kalau dari sisi ekonomi, pasti membaik dan positif,” ujar Kepala BEI Jawa Tengah II, M Wira Adibrata di Solo, Senin (1/6/2020).

Wira mengatakan, saat ini harga saham sudah mulai mengalami kenaikan. Selain merupakan dampak dari tatanan new normal, kenaikan terjadi karena banyak investor yang melakukan akumulasi beli.

“Ini merupakan imbas dari harga saham murah sehingga banyak investor yang berbondong-bondong membeli,” terangnya.

BACA JUGA: Lockdown Diperlonggar, Rupiah Diprediksi Menguat 

Meskipun belum signifikan, lanjutnya, kenaikan harga tersebut mampu mengurangi selisih diskon menjadi 30 persen. Ke depan, pihaknya berharap kebijakan tersebut mampu memperkecil selisih harga meski secara perlahan.

“Kalau kenaikan harga saham sendiri saat ini sekitar 15-20 persen. Sedangkan penurunannya jika dibandingkan dari awal tahun dengan saat ini mencapai 60 persen,” tuturnya.

Menurut dia, penurunan harga terjadi pada semua jenis saham. Termasuk saham-saham unggulan.

“Memang saat ini harga naik tetapi belum bisa menyamai harga seperti di awal tahun,” tambahnya.

Karena itu, pihaknya berharap penerapan tatanan new normal dapat memberikan sentimen positif terhadap pasar modal.

“Harapannya, pemerintah sudah melalui perhitungan matang untuk menerapkan new normal sehingga dapat menggerakkan roda ekonomi kembali,” tegasnya.

(ars/ant)

Berita Terbaru

spot_img