GARUT, FOKUSJabar.id: Sejak Corona Virus Disease (Covid-19) mewabah di 209 negara, termasuk Indonesia, keberadaan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (Lasqi) Kabupaten Garut, Jawa Barat “Mati Suri.”
Bahkan, sejumlah agenda yang sudah terjadwalpun dibatalkan karena minim perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut.
Ketua DPD Lasqi Kabupaten Garut, Iden Sambas mengaku banyak menerima keluhan dan harapan dari para seniman bergenre islami. Konon, kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah (Pemda).
BACA JUGA: Lantaran Sakit dan Pandemi Covid-19, Warga Cibatu Garut Tertahan di Papua
“Sudah hampir tiga bulan lamanya atau sejak Covid-19 mewabah di negeri tercinta ini, para seniman tidak ada kegiatan. Bahkan, sejumlah acara yang sudah teragendakan harus dibatalkan karena tidak ada perhatian dari Pemda,” kata Iden seusai acara Halal Bihalal di Graha THS Putra 72 Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Senin (1/6/2020).
Menurut Iden yang juga anggota DPRD Garut, pihaknya kecewa sekaligus prihatin. Bagaimana tidak, dalam berbagai event/festival para seniman selalu memberikan kontribusi terbaik untuk Pemkab Garut.
“Jujur, Saya kecewa karena Pemkab tidak ada perhatian. Padahal, para seniman sudah begitu banyak mengharumkan nama Kabupaten Garut dalam berbagai event tingkat provinsi dan nasional,” kata Legislator Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dua periode yang satu ini.
Senada disampaikan Bendahara DPD Lasqi Kabupaten Garut, Ai Swara yang juga artis senior Kota Intan. Kata dia, pihaknya selalu mengharumkan Kabupaten Garut dalam setiap Festival Qasidah dan Festival Gambus.
“Sebenarnya tidak begitu mempersoalkan dapat bantuan atau tidak dari Pemda. Hanya saja, Kami minta aktivitas jangan dibatasi atau dihentikan. Pasalnya, banyak pekerja seni di Lasqi yang tidak memiliki pekerjaan sampingan. Artinya, mereka hanya mengandalkan dari job manggung,” singkat Ai Swara.
(Andian/Bam’s)
