PANGANDARAN, FOKUSJabar.id: Tejadi gelombang pasang di Pantai Pangandaran, Jawa Barat beberapa hari kebelakang ini. Akibat gelombang pasang tersebut ketinggian ombak bisa mencapai empat sampai enam meter. Demi keselamatan nelayan dilarang melaut.
Petugas kesyahbandaran Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Pangandaran Adi Supeman, memprediksi gelombang pasang masing akan terus terjadi hingga beberapa hari kedepan, dengan demikian pihaknya mengimbau agar nelayan tidak pergi melaut demi keselamatan.
“Kami imbau semua jangan dulu melaut, karena bisa membahayakan keselamatan,” kata Adi, Kamis (25/5/2020).
Adi menjelaskan, kondisi seperti ini sangat bahaya sekali bagi nelayan di pesisir pantai Pangandaran, mengingat ukuran kebanyakan perahu nelayan berukuran kecil.
“Yang kami sampai kepada nelayan itu, berdasrkan dari laporan Badan Meteoroligi dan Geofisika (BMGK) Stasiun Cilacap,” kata Adi.
BACA JUGA: Wisatawan Pantai Pangandaran Lakukan Evakuasi Gempa
Dilaporkan Gelombang pasang sudah terjadi dari mulai 18 Mei mendatang 2020 lalau, kemudian diprediksi akan normal kembali awal Juni 2020 mendatang.
Dari pantaun wartawan gelombang pasang terjadi sepanjang hari beberapa hari kebelakang ini, bahkan di pantai Timur akibat gelombang pasang ini muntahan ombak sampai ke jalan. Bukan hanya itu kondisi tersebut juga menyebabkan sampah yang terbawa ombak besar memenuhi bibir pantai.
“Setiap hari kami lakukan pembersihan bibir pantai, akibat kiriman sampah dari laut,” kata Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Pangandaran Tonton Guntari.
Kendati dengan, dengan deru ombak terlihat mengerikan, sejumlah pemancing tampak santai mengail ikan di bibir pantai. Meski sesekali terguyur cipratan ombak, mereka tampak asyik mendaratkan ikan dengan pancing.
Selain pemancing nelayan jaring ered pun tampak masih beraktivitas. Perahu penebar jaring masih berani menembus ombak dan penarik jaring juga terlihat berjibaku di bibir pantai.
“Ikan ada, tapi sampah banyak sekali. Sampah ikut terjaring, lumayan menyulitkan juga,” kata salah seorang penarik jaring.
(As)