PANGANDARAN, FOKUSJabar.id: Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran dari Partai Perindo Cecep Nur Hidayat angkat bicara soal kasur dan bantal untuk para pemudik yang menjalani karantina. Dia mengatakan, pemudik yang dikartina jangan diberi bantal dan kasrus bekas pemudik lainya.
“Seharunya dikasih kasur dan bantal yang baru, untuk menjaga sterilitas. Karena ada anggarannya,” katanya Rabu (27/5/2020).
Cecep juga mengaku mendengar informasi bahwa masih adanya kekurangan soal fasilitas yang ada dilokasi karantina. Selain informasi tersebut, keluarga yang menjalani karantina juga diperbolehkan untuk menjenguk dan kontak langsung. Bahkan kata dia, saat menjenguk ada yang membawa anak – anak kecil.
“Menjenguk sih boleh saja tapi jangan kontak langsung. Harus jaga jarak,” katanya.
BACA JUGA: Kasur Bantal Untuk Karantina Pemudik Habis, Pemdes Bisa Anggarkan
Cecep berharap, kepada pemudik yang menjalani karantina harus sadar dan tidak kontak langsung. Selain itu para petugas juga dalam bekerja harus lebih ekstra dengan tidak mengabaikan protokol Covid -19. Selain itu, petugas juga harus memperhatikan kesehatan pemudik yang menjalani karantina terutama soal fasilitas.
“Para petugas harus bekerja lebih ekstra dan perhatikan juga soal kesehatan pemudik,” ujarnya
Cecep sangat menyayangkan soal keterlambatan hasil SWAB yang dinyatakan satu orang warga Desa Sindangwangi Kecamatan Padaherang terkonfimrasi positif Covid-19. Dia meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pangandaran melakukan tracking siapa saja yang sudah kontak langsung dengan pasien positif tersebut.
“Saya menyayangkan soal keterlambatan hasil SWAB,” kata Cecep.
Sebelumnya, Keluarga dari pemudik yang menjalani karantina di SMPN 2 Padaherang Kabupaten Pangandaran Jawa Barat mengeluh soal fasilitas yang disiapkan oleh pemerintah, salah satunya itu soal tempat tidur. Para pemudik yang baru masuk menjalani karantina tidak diberi kasur baru. Mereka itu, diberi kasur bekas digunakan oleh pemudik lain yang sudah selesai menjalani karantina selama 14 hari.
“Miris sekali, kasur yang digunakan suami saya itu bekas pemudik yang sudah beres karantina,” kata wanita yang suaminya sedang menjalani karantina.
(Agus/As)