Kamis 12 Desember 2024

Pasien Covid-19 di Pangandaran Bertambah

PANGANDARAN, FOKUSJabar.id: Pasien positif Covid-19 di Kabupaten Pangandaran bertambah menjadi dua orang, pasien tersebut terkonfirmasi positif dari hasil swab, pasien ini juga diketahui merupakan pemudik berasal dari Jakarta.

“Tadi sore kami menerima hasil swab, ternyata ada satu orang warga Pangandaran yang positif Covid-19,” kata Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Sabtu (23/5/2020).

Dia menjelaskan pasien tersebut merupakan pemudik dari Jakarta yang pulang ke kampung halamannya pada 6 Mei 2020 lalu. Kemudian pasien positif kedua di Kabupaten Pangandaran ini melakukan isolasi ditempat khusus.

“Yang bersangkutan langsung menjalani isolasi khusus di sekolah, sebagaimana yang kami lakukan terhadap seluruh pemudik yang pulang ke Pangandaran,” kata Jeje.

Selanjutnya pada tanggal 16 Mei 2020, pria yang terlihat sehat atau tanpa gejala ini menjalani swab test. “Waktu itu kami melakukan swab test secara acak terhadap pemudik yang dipandang berpotensi. Nah dia termasuk salah satu dari sekitar seratus orang pemudik yang menjalani swab test random tersebut,” kata Jeje.

BACA JUGA: Bupati Pangandaran Ancam Cabut Izin Usaha Toko Yang Membandel

Kemudian pada tanggal 20 Mei 2020, pria tersebut selesai menjalani karantina khusus di sekolah selama 14 hari. Dia pun pulang menemui keluarganya, padahal hasil swab belum keluar.

“Ternyata hasil swab baru keluar hari ini atau tiga hari setelah dia selesai karantina. Ya inilah kendala yang kita hadapi bahwa proses swab test memakan waktu yang lama. Jadi yang bersangkutan sudah terlanjur pulang karena sudah 14 hari karantina dan tidak menunjukkan gejala,” kata Jeje.

Namun demikian meski menyesalkan keterlambatan hasil swab tersebut, menurut Jeje yang terpenting saat ini adalah penanganan pasien. “Yang bersangkutan sudah kami karantina di ruang isolasi RSUD Pandega Pangandaran. Sementara seluruh keluarga yang tinggal satu rumah, kami isolasi mandiri,” kata Jeje.

Tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Pangandaran juga sudah melakukan tracking atau penelusuran kontak di lingkungan pasien confirm 02. Pasalnya paseien ini selama tiga hari setelah selesai karantina.

“Dia memang sempat wara-wiri di lingkungannya. Karena memang tanpa gejala, dia terlihat sehat,” kata Jeje.

Atas kejadian ini, Jeje meminta seluruh masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Kebijakan melakukan karantina khusus terhadap pemudik menurut dia sudah benar, namun rentang waktu swab test diakuinya masih menjadi kendala.

“Mudah-mudahan dengan adanya laboratorium swab test di Tasikmalaya, bisa menjadi solusi dari permasalahan ini,” kata Jeje.

(Agus/As)

Berita Terbaru

spot_img