IRAN, FOKUSJabar.id: Iran menolak sanksi baru yang diberikan oleh Amerika Serikat (AS) dan menyebut hal itu tidak efisien, Kamis (21/5/2020).
“Sanksi-sanksi Washington yang sia-sia dan repetitif terhadap para pejabat Iran adalah tanda kelemahan, keputus-asaan, dan kebingungan pemerintahan AS,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi.
Sebelumnya pada Rabu (20/5/2020), AS menerapkan sanksi terhadap sejumlah pejabat Iran, yang diduga terlibat dalam kasus-kasus pelanggaran HAM serius.
AS menyebut Rahmani-Fazli memberikan perintah yang mengizinkan kepolisian untuk melakukan tindakan koersif pada demonstrasi anti-pemerintah pada November tahun lalu,
Demontrasi tersebut, berujung pada tewasnya beberapa pendemo, termasuk sedikitnya 23 anak di bawah umur.
BACA JUGA: 1.970 WNI ABK dari Jerman berhasil dipulangkan ke Indonesia
Situs internet pihak oposisi Pemerintah Iran menuliskan pada Januari setidaknya 631 orang terbunuh selama aksi protes tersebut, sementara Amnesty International menyebut korban tewas lebih dari 300 orang.
Kedua laporan itu dibantah oleh Iran, namun hingga kini belum ada keterangan resmi dari pemerintah terkait jumlah korban tewas.
Sedangkan pengadilan Iran telah menjatuhkan hukuman penjara terhadap sejumlah pendemo.
(Agung)