Kamis 12 Desember 2024

Ini strategi LIPI untuk Hidup Bersama Covid-19

JAKARTA, FOKUSJabar.id: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merekomendasikan strategi agar bisa hidup bersama dengan Covid-19 sambil menunggu vaksin dan obat ditemukan, Senin (18/5/2020).

“Kami sudah merekomendasikan bahwa bagaimana kita harus hidup bersama virus penyebab COVID-19 karena vaksin itu kemungkinan besar akan lama ditemukan,” kata Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko.

Langkah-langkah itu adalah pengaktifan ekonomi masyarakat dengan melakukan kontrol dan mitigasi yang terukur dengan fokus skrining massal di simpul mobilitas publik seperti terminal dan bandara berbasis tes diagnostik cepat, dan uji polymerase chain reaction (PCR) massal di lokasi kerumunan permanen terutama untuk tenaga medis di rumah sakit, guru dan siswa atau pelajar di sekolah atau kampus, karyawan kantor dan industri.

Penanganan orang dalam pemantauan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP) harus dilakukan dengan data akurat, masif dan terukur.

Khusus masyarakat berpenghasilan rendah yang positif Covid-19 dan keluarganya ditetapkan menjadi penerima bantuan sosial.

Penyemprotan disinfektan harus dilakukan menyeluruh di lokasi dengan kasus positif.

BACA JUGA: Kementerian ESDM Pastikan Pasokan Listrik Aman Jelang Lebaran

Pengerahan seluruh infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) harus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas tes diagnostik cepat dan PCR.

Untuk peningkatan kapasitas pengujian, maka perlu rekrutmen dan pelatihan SDM untuk operator swab dan ekstraksi sampel di berbagai fasilitas BSL-2, serta rekrutmen SDM untuk analisa hasil uji.

Alat PCR yang ada di seluruh instansi dan kampus dikelola secara terpadu dan tidak perlu dipindah.

LIPI juga merekomendasikan pembentukan tim pakar untuk setiap sektor untuk evaluasi dan pemberian rekomendasi teknis lebih lanjut secara berkala.

Rekomendasi harus berbasis data dan perkembangan sains terkini dari seluruh dunia.

Handoko menuturkan perlunya penciptaan model bisnis baru untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui teknologi tepat guna berbasis riset.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img