BANDUNG, FOKUSJabar.id: Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengucurkan dana 800 juta dolar AS (sekitar Rp12 trilyun) untuk menstabilkan finansial akibat pandemi Covid-19 yang menyebabkan penundaan Olimpiade Tokyo selama setahun.
“Kami telah membahas dampak keuangan ini. Anda bisa bayangkan betapa itu tidak mudah karena melakukan perencanaan di saat seperti ini sangat sulit akibat ketidakpastian yang Anda temui,” kata Presiden IOC Thomas Bach, Sabtu (16/5/2020).
“Tidak ada yang tahu seperti apa dunia besok. Ini prosedur perencanaan yang bertahap,” katanya.
BACA JUGA: Balap Esports paling Ambisius, Le Mans 24 Jam digelar Juni
Dana bantuan tersebut merupakan bentuk dukungan kepada para atlet, NOC dan organisasi olahraga.
“Olympic Movement sedang menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. IOC harus menyelenggarakan Olimpiade yang ditunda untuk pertama kalinya,” katanya.
“Kita harus membantu para pemangku kepentingan melalui krisis global ini… Kita semua harus berkorban dan berkompromi,” ujarnya menambahkan.
Olimpiade Tokyo diputuskan ditunda dan akan digelar pada 23 Juli-8 Agustus 2021. Namun, muncul wacana apabila pesta olahraga empat tahunan itu akan dibatalkan jika pandemi tak kunjung berakhir di tahun depan.
Menanggapi hal tersebut, Bach enggan berspekulasi terkait kemungkinan penundaan lebih lanjut.
“Kami masih punya waktu satu tahun dua bulan lagi jadi masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan,” ucapnya.
(Agung/Ant)